Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MUDIK LEBARAN: Konsumsi Pertalite Naik 25%

Tren kenaikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di DIY dan Surakarta pada 2016-2017 di periode Lebaran mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran konsumen BBM ke BBK atau bahan bakar khusus.

Bisnis.com, YOGYAKARTA--Tren kenaikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di DIY dan Surakarta pada 2016-2017 di periode Lebaran mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran konsumen BBM ke BBK atau bahan bakar khusus.

Area Manager Communication and Relations Jawa Tengah dan DIY Andar Titi Lestari mengungkapkan konsumesi BBM, yakni premium dari tahun 2016 sampai 2017 mencapai 15% pada periode Lebaran, sedangkan pada 2016 konsumsinya hanya naik 11%.

“Peningkatan konsumsi BBM pada periode Lebaran, untuk BBM jenis pertalite mengalami kenaikan cukup tinggi yakni mencapai 25% dan pertamax naik sampai 20%,” ujar Andar, Rabu (21/6/2017).

Jika konsumsi rata-rata harian untuk BBM premium sekitar 3.063 kiloliter, kenaikkannya mencapai 3.500 kiloliter. Namun, paling tinggi peningkatan konsumsi BBM adalah pertalite. Secara volume, di hari biasa konsumsi pertalite sekitar 5.800 KL, naik menjadi 7.200 KL.

“Produk pertamax di wilayah DIY dan Jateng memang telah menjadi produk yang banyak diminati konsumen,” imbuh Andar.

Melihat tren tersebut, dapat dilihat jika terjadi pergeseran konsumsi BBM ke BBK. Andar mengungkapkan konsumsi harian untuk premium tampak mengalami penurunan sekitar 8%.

“Biasanya konsumsi per hari itu 3.100 KL menjadi 2.800 KL. Itu resume kenakan BBM dan LPG sampai 20 Juni kemarin,” jelas Andar.

Kendati terdapat peningkatan yang cukup signifikan pada BBM selama Ramadan dan Lebaran ini, kondisi tersebut berbanding terbalik pada konsumsi solar. Andar mengungkapkan konsumsi solar di masa Lebaran cenderung mengalami penurunan.

Pada masa Lebaran, penurunan solar mencapai 3%. Sedangkan pada produk pertamina dex mengalami peningkatan 100%, meski volumenya masih realtif kecil.

“Hal ini karena pada masa angkutan mudik, banyak truk yang tidak dioperasikan. Jadi ada pengurangan konsumsi solar,” papar Andar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Holy N.S Kartika
Editor : News Editor
Sumber : JIBI/Solopos.com

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper