Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TRANSPORTASI UMUM, 10% Bus Anggota Organda Solo Dikandangkan

Tidak jalan bisa macem-macem, bisa karena tidak layak jalan, sedang rusak, atau karena sengaja tidak dioperasikan karena sepi penumpang.
Ilustrasi./JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, SOLO—Sedikitnya 10% dari 400 unit armada AKAP dan AKDP milik tujuh perusahaan otobus (PO) anggota Organda Solo dikandangkan.

Bus-bus itu dikandangkan dan tidak jalan karena berbagai sebab, bisa karena tidak layak atau pihak PO sengaja tidak mengoperasikan karena rusak atau mengurangi biaya produksi sehingga hanya menjalankan sebagian armada.

Sementara itu, pada Minggu (1/4), Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta Kepala Terminal Tirtonadi, Joko Supriyanto, mengevaluasi pengawasan terhadap operasional bus di Terminal Tirtonadi agar berjalan lebih efektif dan membuat suatu mekanisme pengawasan yang baik.

Permintaan ini disampaikan Budi setelah mendapati 17 bus yang belum melakukan ramp cek dan tiga bus tak layak jalan. “Memang di satu sisi industri bus sedang dalam tekanan karena kompetisi dengan angkutan lain. Temuan ini akan jadi bahan bagi kami perlu ada pola pengawasan yang baru agar industri PO bisa menjadi lebih baik,” kata Budi.

Menurut Joko Supriyanto, 17 bus hanya belum ramp cek pada Minggu kemarin, namun aktivitas ramp cek selalu rutin dilaksanakan setiap hari di terminal. Sedangkan tiga bus yang tidak layak jalan masing-masing karena roda yang sudah tipis, memakai roda roplakan, dan rem tangan tidak bekerja maksimal. Ketiga bus tersebut adalah bus Rela jurusan Solo-Purwodadi, Antar Jaya dan Langsung Jaya jurusan Solo-Jogja.

Menyikapi temuan ini, Ketua Organda Solo, Joko Suprapto pun mengamini pernyataan Menhub. Namun, jika masih ada temuan bus tidak layak jalan di terminal, Joko menilai itu kesalahan dari pihak angkutan sendiri.

“Kalau yang dinilai tidak layak jalan itu berasal dari Solo, akan sampaikan kepada anggota saya. Pengusaha sudah seharusnya melakukan kewajiban memenuhi starndar keselamatan perjalanan meskiipun situasi sedang sulit.”

Joko memaparkan saat ini anggota Organda Solo ada tujuh PO dengan jumlah armada AKAP dan AKDP berkisar 400 unit. Sekitar 10% di antaranya sekarang tidak jalan. “Tidak jalan bisa macem-macem, bisa karena tidak layak jalan, sedang rusak, atau karena sengaja tidak dioperasikan karena sepi penumpang.”

Menurut Joko, kondisi industri PO saat ini hidup enggan mati tak mau. “Rekan-rekan pengusaha dalam kondisi lesu dan sulit ditambah biaya produksi dari bahan bakar naik. Sopir bus sekarang cari solar susah, banyak SPBU yang mulai tak jual solar diarahkan ganti dexlite yang harganya selisih sampai Rp2.000/liter,” kata Joko, kepada JIBI, Senin (2/4/2018).

Menurut dia, industri PO sudah kalah dengan layanan kereta api dan maskapai penerbangan. “Memang ada yang kinerjanya masih bagus kalau di Soloraya ada Rosalia Indah. Tapi yang lainnya harus kembang kembis.”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Solopos

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper