Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laju Inflasi Bulan Puasa di Jateng Diprediksi Terkendali

Laju inflasi di bulan puasa tahun ini diperkirakan akan lebih terkendali. Pemerintah dinilai telah lebih siap dalam mengantisipasi fenomena tahunan tersebut.
Ilustrasi: Warga memilih makanan untuk berbuka puasa./Antara-Wahyu Putro
Ilustrasi: Warga memilih makanan untuk berbuka puasa./Antara-Wahyu Putro

Bisnis.com, SEMARANG – Laju inflasi di bulan puasa tahun ini diperkirakan lebih terkendali. Pemerintah dinilai telah lebih siap dalam mengantisipasi fenomena tahunan tersebut.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah Margo Yuwono mengatakan apabila dilihat dari kecenderungan yang terjadi, laju inflasi sepanjang bulan puasa pada tahun lalu lebih rendah dibandingkan dengan 2016.

Hal itu terbukti pada laju inflasi pada puasa 2016 yang terjadi pada Juni dan Juli di mana masing-masing 0,41% dan 1%. Sementara itu, pada bulan puasa 2017 yang terjadi pada Mei dan Juni, laju inflasinya masing-masing 0,61%.

“Kalau dari kecenderungan laju inflasi bulan puasa turun, artinya upaya pemerintah dan pejabat terkait di Jateng cukup baik dalam mengantisipasi lonjakan inflasi, yang biasanya didongkrak dari volatile food,” ujarnya pada Kamis (2/5/2018).

Oleh sebab itu, itu dia optimistis laju inflasi pada bulan puasa tahun ini lebih terkendali lantaran pemerintah telah lebih siap.

Optimisme mengenai laju inflasi jateng yang terkendala pada bulan puasa pun muncul dari Kepala Grup Advisory and Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra.

Menurutnya, BI bersama lembaga pemerintahan yang tergabung dalam Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jateng telah siap melakukan operasi pasar apabila diperlukan. Beberapa target utama operasi pasar a.l. produk cabai, beras, dan telur yang tahun lalu menjadi penyumbang utama laju inflasi Jateng.

“Kami juga aktif melakukan sosialisasi ke masyarakat agar saat bulan puasa jangan melakukan konsumsi berlebihan. Di tingkat pedagang kami juga akan pantau agar mereka tidak menimbun produk yang membuat harga melonjak,” ujarnya.

Secara terpisah, Kepala Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Jateng Djoni Nur Ashari mengklaim bahwa stok sejumlah bahan pokok di Jateng aman menjelang Ramadan dan Lebaran 2018.

Dia bahkan menjamin stok barang-barang kebutuhan pokok seperti beras akan tersedia hingga Lebaran usai.

Menurutnya, upaya Bulog dalam menjaga stabilisasi stok pangan hingga operasi pasar di Jateng telah dilakukan sejak April lalu terutama di pusat-pusat perbelanjaan yang menjadi sumber inflasi di Jateng.

Berdasarkan data Bulog Divre Jateng, stok beras public service obligation (PSO) yang tersedia saat ini 55.179 ton yang jenis PSO, sedangkan stok beras jenis komersial mencapai 12.149.671 kg.

Jumlah tersebut, menurutnya, masih akan bertambah menyusul adanya penyerapan gabah dari petani yang mencapai 8.600 ton dalam waktu dekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper