Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Prancis membekukan aset 3 orang dan 9 perusahaan yang diduga terkait dengan pengembangan senjata kimia di Suriah.
Dilansir Reuters, Jumat (18/5/2018), hal itu tercantum dalam pernyataan bersama yang disampaikan Menteri Keuangan Bruno Le Maire dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Jean-Yves Le Drian. Pembekuan aset ini dilakukan untuk membongkar jaringan yang diduga membantu Scientific Studies and Research Center milik Suriah.
"Sebanyak 3 individu dan 9 perusahaan telah menjadi sasaran atas peran mereka dalam penelitian dan/atau akuisisi material yang digunakan dalam pengembangan senjata kimia serta balistik untuk negara tersebut," ungkap pernyataan tersebut.
Namun, tidak disebutkan identitas individu maupun perusahaan-perusahaan yang masuk dalam daftar.
Sebelumnya, Pemerintah AS dan sejumlah negara lainnya menuding pusat penelitian tersebut membantu mengembangkan senjata kimia untuk pemerintahan Presiden Bashar Al Assad. Pengembangan dan penggunaan senjata kimia telah dibantah oleh Assad.
Perang di Suriah telah berlangsung sejak 2011 dan belum ada tanda-tanda bakal berakhir, meski sebagian besar kantung-kantung pemberontak telah dikosongkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel