Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunjungi Pesantren di Pati, Rini Ditanya Kerugian sampai Tantangan Kelola BUMN

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menyambangi Pesantren Maslakul Huda, Pati, Jawa Tengah. Beberapa santri pun memberikan beberapa pertanyaan kepada sang menteri terkait badan usaha milik negara.
Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan)/ANTARA-Wira Suryantala
Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan)/ANTARA-Wira Suryantala

Bisnis.com, PATI -- Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menyambangi Pesantren Maslakul Huda, Pati, Jawa Tengah. Beberapa santri pun memberikan beberapa pertanyaan kepada sang menteri terkait badan usaha milik negara.

Rini menyambangi pesantren di Pati itu bersama beberapa direktur utama BUMN seperti, Plt. Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. sekaligus Ketua Himbara Maryono, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Suprajarto, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Achmad Baiquni, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Lukman Hidayat.

Karina, salah satu santri, mengajukan pertanyaan kepada Rini terkait dampak dari salah satu perusahaan BUMN yang rugi terhadap BUMN secara keseluruhan.

Rini menjawab, ketika dia mulai menjawab sebagai menteri BUMN, terdapat 24 perusahaan pelat merah dari total 143 perusahaan yang mengalami kerugian. Pada akhir 2014, total laba seluruh BUMN pun senilai Rp143 triliun.

"Sampai 2017, total perusahaan BUMN yang rugi tinggal 13 perusahaan. Laba sampai akhir tahun lalu pun naik menjadi Rp186 triliun dibandingkan dengan 2014," ujarnya.

Rini pun berharap pada 2018 sudah tidak ada BUMN yang merugi lagi.

"Jadi, mohon doanya ya, semoga BUMN tidak ada yang rugi lagi sehingga bisa memberikan manfaat yang lebih banyak kepada masyarakat Indonesia," ujarnya.

Pada pertanyaan kedua, Rini memberikan kesempatan kepada Baiquni untuk menjawab pertanyaan dari para santri. Pertanyaan kedua santri adalah kendala dan tantangan dalam mengelola BUMN

Baiquni menjawab, perusahaan BUMN memiliki berbagai jenis usaha, dari perbankan, kontraktor, logistik, dan sebagainya. Setiap sektor pun memiliki tantangan yang berbeda.

"Nah, untuk tantangan saat ini, Indonesia tengah giat membangun infrastruktur seperti, bangun jalan tol sampai pelabuhan dan bandara. Pembiayaan infrastruktur itu menjadi tantangan utama karena dalam 5 tahun ke depan dibutuhkan dana sekitar Rp5.000 triliun untuk pembangunan infrastruktur tersebut," ujarnya.

Terakhir, pertanyaan santri mengarah ke Pertamina terkait keberadaan Pertashop.

Nicke pun menjelaskan, pertashop adalah prasarana dan fasilitas baru yang dibuat Pertamina. Fasilitas itu berbentuk SPBU dengan kapasitas dan ukuran yang lebih kecil.

"Kapasitasnya sekitar 5.000 liter, nanti yang dipasang di sini akan menjadi unit ketiga dari peluncuran Pertashop," ujarnya.

Nicke memaparkan, Pertashop bakal bebas mempersilahkan pihak-pihak yang ingin menjadi mitra dalam penjualan Pertalite.

"Hal ini biar masyarakat lebih mudah mencari Pertalite enggak perlu jauh-jauh ke SPBU," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Surya Rianto
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper