Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog Banyumas Bakal Serap Gabah Setelah Harga Mulai Turun

Harga gabah kering simpan di tingkat petani hingga saat ini masih sebesar Rp5.000 per kilogram.
Pekerja memanen padi menggunakan mesin di Desa Sidomulyo, Sawahan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (4/7). Menurut petani, harga gabah kering sawah di wilayah tersebut berkisar antara Rp4.500 hingga Rp4.600 per kilogram (panen menggunakan mesin), sedangkan yang dipanen menggunakan alat perontok tradisional dan 'gepyok' Rp4.100 hingga Rp4.200 per kilogram./Antara-Siswowidodo
Pekerja memanen padi menggunakan mesin di Desa Sidomulyo, Sawahan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (4/7). Menurut petani, harga gabah kering sawah di wilayah tersebut berkisar antara Rp4.500 hingga Rp4.600 per kilogram (panen menggunakan mesin), sedangkan yang dipanen menggunakan alat perontok tradisional dan 'gepyok' Rp4.100 hingga Rp4.200 per kilogram./Antara-Siswowidodo

Bisnis.com, PURWOKERTO – Perum Bulog Subdivisi Regional Banyumas, Jawa Tengah, akan segera menyerap gabah petani dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, kata Kepala Bulog Subdivre Banyumas Sony Supriyadi.

"Kami ditarget menyerap gabah kering giling sebanyak 9.000 ton. Saat ini, kami sedang berusaha melakukan penyerapan gabah di samping menyerap beras petani, tetapi harganya masih tinggi," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu (4/7/2018).

Ia mengatakan berdasarkan pantauan di lapangan, harga gabah kering simpan di tingkat petani hingga saat ini masih sebesar Rp5.000 per kilogram.

Dalam hal ini, gabah kering simpan (GKS) belum siap giling karena baru sekali menjalani satu kali proses pengeringan sehingga harus dikeringkan lagi sebelum digiling.

"Padahal, gabah yang kami serap berupa gabah kering giling (GKG) dan kami masih menerapkan fleksibilitas harga sebesar Rp5.150 per kilogram untuk GKG. Petani jarang yang menjual dalam bentuk GKG, mereka lebih banyak menjual GKS," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya masih menunggu hingga harga gabah di pasaran sesuai dengan standar lantaran saat sekarang area persawahan di wilayah eks Keresidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara baru memasuki masa panen.

Ia memperkirakan harga gabah di pasaran akan berangsur turun ketika sudah banyak petani yang panen padi.

Terkait dengan penyerapan beras, Sony mengatakan hingga saat ini, pihaknya telah mampu menyerap beras sekitar 21.700 ton dari target 48.000 ton.

"Target penyerapan beras yang harus kami penuhi pada tahun 2018 turun dari 53.000 ton menjadi 48.000 ton. Volume beras yang masuk gudang Bulog Banyumas rata-rata sebesar 100 ton per hari," katanya.

Kendati demikian, dia mengatakan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian meminta agar pengadaan beras tetap diprioritaskan semaksimal mungkin demi memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah sebesar 1 juta ton.

"Kami akan berupaya agar penyerapan beras dan gabah bisa jalan bareng," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper