Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hajatan Disinyalir Picu Kenaikan Harga Telur Ayam

Harga telur ayam ras kembali meningkat pasca Lebaran, Rabu (4/7).
Ilustrasi./ANTARA-Adeng Bustomi
Ilustrasi./ANTARA-Adeng Bustomi

Bisnis.com, SOLO – Harga telur ayam ras kembali meningkat pasca Lebaran, Rabu (4/7). Saat ini telur ayam ras dijual di pasaran dengan harga Rp24.500-Rp25.000/kilogram (kg). Harga tersebut sebelumnya pernah terjadi di awal Mei lalu.

Berdasarkan pantauan JIBI di Pasar Legi, Solo, Rabu (4/7/2018), harga telur ayam ras di pasar tersebut rata-rata sudah mengalami peningkatan sejak beberapa hari terakhir. Salah satu pedagang telur, Devi, mengatakan peningkatan harga tersebut telah terjadi sekitar tiga hari terakhir. Sebelumnya harga telur adalah Rp23.000/kg.

"Sebelum Rp23.000/kg itu Rp21.000/kg. Kemudian naik secara bertahap hingga saat ini Rp25.000/kg. Untuk kulak sudah naik sekitar Rp1.000 per kotak [sekitar 15 kg]. Ini sudah seperti kebiasaan, setiap habis Lebaran naik harga," kata dia saat ditemui wartawan di lapaknya, Rabu.

Namun begitu jumlah permintaan telur meningkat. Jika pada hari-hari biasa dia bisa menjual sekitar dua kotak telur, sejak ada kenaikan harga dia bisa menjual hingga tiga kotak telur.

"Kemungkinan karena setelah Lebaran, banyak orang memiliki hajat, seperti menggelar pesta pernikahan dan sebagainya sehingga kebutuhan telur lebih banyak," kata dia.

Pedagang telur lainnya, Tutik, juga mengatakan harga telur per Rabu kembali ke Rp24.500/kg, atau sama seperti Mei lalu. Sebelumnya harga telur tersebut sempat turun menjadi Rp21.000/kg. Kemudian naik lagi ke harga Rp23.000/kg sebelum akhirnya menjadi Rp24.500/kg.

"Untuk permintaan sama saja, sehari antara 10-12 kotak," kata dia. Menurutnya kenaikan harga pasca Lebaran tersebut sudah menjadi semacam siklus tahunan.

Sementara itu untuk harga dagjng ayam yang pada Lebaran lalu meningkat hingga Rp50.000/kg, saat ini masih stabil di harga Rp35.000 per kilogram. Dia mengatakan pasca Lebaran harga daging ayam berangsur turun. "Sekarang Rp35.000/kg. Tapi untuk permintaan juga sepi," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Bayu Jatmiko Adi
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper