Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apindo Minta Pemerintah Aktif Fasilitasi Pembukaan Pasar Ekspor

Pemerintah diminta berperan aktif dalam membuka pasar ekspor untuk produk-produk manufaktur dari Indonesia melalui berbagai perjanjian dan kerja sama antarnegara.
Suasana bongkar muat kontainer di Terminal Peti Kemas (TPKS), pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Jumat(16/1/2015)./Bisnis-Juli Nugroho
Suasana bongkar muat kontainer di Terminal Peti Kemas (TPKS), pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Jumat(16/1/2015)./Bisnis-Juli Nugroho

Bisnis.com, SEMARANG – Pemerintah diminta berperan aktif dalam membuka pasar ekspor untuk produk-produk manufaktur dari Indonesia melalui berbagai perjanjian dan kerja sama antarnegara.

Ketua Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah (Jateng) Frans Kongi mengatakan dengan membuka pasar di luar negeri, para pengusaha bisa memanfaatkan momentum ketika nilai tukar rupiah melemah seperti sekarang ini. Hal tersebut akan membantu industri dalam negeri untuk tetap bertahan.

"Kami terus cari pasar ekspor dan kita harapkan pemerintah juga berperan. Bisa secara government to government [G2G]," katanya kepada Bisnis, Selasa (31/7/2018).

Dia menilai dengan adanya perjanjian atau kerja sama yang dibuat oleh pemerintah, akan lebih mudah bagi para pengusaha untuk memasarkan produknya. Adapun beberapa wilayah yang memiliki potensi pasar cukup menjanjikan adalah Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin.

Menurut Frans, kemampuan produksi manufaktur Indonesia, khususnya dari Jateng sangat menjanjikan. Bahkan, kualitasnya sudah bisa menyamai produk-produk unggulan dari negara lain yang industrinya sudah lebih maju.

"Kualitas kita sudah sangat bersaing. Jadi, kalau bisa memasarkan ke luar negeri, sebenarnya kita tidak perlu ragu," tuturnya.

Hanya saja, Frans melanjutkan, produk dari Indonesia memang cenderung mahal di pasaran. Pasalnya, negara-negara yang industrinya telah berkembang pesat memiliki tingkat efisiensi yang sangat tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lucky Leonard
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper