Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog Jateng Tegaskan Stok Beras Aman 5 Bulan Lagi

Perum Bulog Divre Jawa Tengah menyatakan stok beras aman sampai lima bulan ke depan karena serapan beras dari petani di provinsi tersebut cukup melimpah.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Semarang Fajar Purwoto bersamaWakil Kepala Perum Bulog Divre Jawa Tengah Juaheni melepas truk pembawa beras Bulog diGudang Bulog Palebon Subdivre Semarang, Selasa (4/9)./Bisnis-Alif Nazzala Rizqi
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Semarang Fajar Purwoto bersamaWakil Kepala Perum Bulog Divre Jawa Tengah Juaheni melepas truk pembawa beras Bulog diGudang Bulog Palebon Subdivre Semarang, Selasa (4/9)./Bisnis-Alif Nazzala Rizqi

Bisnis.com, SEMARANG -- Perum Bulog Divre Jawa Tengah menyatakan stok beras aman sampai lima bulan ke depan karena serapan beras dari petani di provinsi tersebut cukup melimpah.

Wakil Kepala Perum Bulog Divre Jawa Tengah (Jateng) Juaheni mengatakan stok beras aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jateng. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu risau.
 
"Stok beras di Jateng aman. Namun, untuk jumlah secara pasti belum diketahui karena setiap hari terus bertambah. Sehingga, stok Jateng dipastikan aman sampai awal tahun depan," tegasnya, Selasa (4/9/2018).

Bahkan, besarnya stok beras saat ini diklaim membuat Jateng berada dalam posisi surplus. Untuk itu, Bulog Divre Jateng juga melakukan pendistribusian beras ke sejumlah provinsi di Sulawesi. 

Di sisi lain, penyerapan beras dari petani terus dilakukan. Beras diserap dari sejumlah kabupaten dan kota di Jateng, terutama Kabupaten Sragen.
 
"Sampai saat ini, panen memang masih banyak sehingga stok terus bertambah. Terutama, dari Kabupaten Sragen yang sampai saat ini masih dalam masa panen padi," ungkap Juaheni. 
 
Bulog Divre Jateng menyerap 1.000 ton beras setiap harinya. Hingga awal September 2018, penyerapannya sudah mencapai 135.000 ton beras. 

Bulog Divre Jateng juga telah menyalurkan 30 ton beras ke beberapa pasar tradisionai di Kabupaten Semarang, Kota Semarang, dan Demak sebagai upaya menstabilkan harga.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper