Bisnis.com, GUNUNG KIDUL – PDAM Tirta Handayani Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman untuk meyediakan pipa instalasi guna memaksimalkan pemenuhan air bersih masyarakat.
"Kami akan mencari solusi dan koordinasi dengan DPUPKP agar memasang pipa instalasi sehingga daerah yang belum terjangkau bisa menikmati layanan PDAM," kata Direktur Utama PDAM Tirta Handayani Isnawan Febriyanto, Jumat (19/5/2017).
Dia mengatakan sampai saat ini pihaknya sudah menjangkau 58 persen dari total wilayah Gunung Kidul. "Kendala kamo dalam pemenuhan air bersih yakni memasang instalasi di wilayah seperti Kecamatan Girisubo dan Tepus karena kondisi geografisnya berbukit," katanya.
Kawasan perbukitan misalnya Tepus ada wilayah yang mengharuskan menggunakan tiga unit pompa. Hal inilah yang menyebabkan meningkatnya biaya listrik. Saat ini biaya listrik sudah menembus Rp1,7 miliar padahal ini belum sampai pada puncak kemarau.
"Kemarau tahun lalu biaya listrik sampai mencapai Rp1,8 miliar. Kalau memaksakan diri biaya listrik bisa mencapai Rp2 miliar," katanya.
Kendala lainnya adalah adalah kerusakan pompa dan instalasi. "Ke depan PDAM terus berbenah. Tahun ini kami melakukan pemetaan terkait dengan persoalan air dengan sistem pemantau. Jadi, nanti bisa diketahui persoalan apa dan di mana kemudian ditindaklanjuti," ujarnya.
Anggota Komisi C DPRD Gunung Kidul Purwanto mengakui saat ini, pemkab belum bisa memberikan bantuan peremajaan pipa diperkotaan, karena anggaran terbatas untuk itu. Meski demikian, pihaknya tetap mendorong PDAM Tirta Handayani untuk memberikan pelayanan maksimal ke masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
