Bisnis.com, SEMARANG—Perseroan Terbatas Pertamina Marketing Operation Region IV Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar operasi pasar elpiji bersubsidi 3 kilogram untuk mencukupi kekurangan pasokan di 17 titik.
"Sebanyak 17 titik itu tersebar di Kota Semarang, Kabupaten Kudus, Jepara, dan Banyumas," kata General Manager Pertamina MOR IV Jateng-DIY Ibnu Chouldum, di sela meninjau operasi pasar di SPBU Fatmawati Semarang, Selasa (12/9/2017).
Diakuinya, kebutuhan masyarakat yang kian meningkat menjadi penyebab masyarakat kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg, sementara pasokan elpiji bersubsidi dari Pertamina selama ini sudah dilakukan melebihi kuota.
Sejak Agustus sampai 5 September 2017, kata dia, Pertamina MOR IV Jateng-DIY sudah menyiapkan satu juta tabung elpiji 3 kg sebagai tambahan pasokan, tetapi kebutuhan masyarakat terhadap elpiji memang terus meningkat.
Ia menyebutkan peningkatan pasokan sudah dilakukan Pertamina sekitar lima persen dari alokasi distribusi normal untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat yang meningkat, tetapi masih saja ada yang kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg.
"Makanya, kami lakukan operasi pasar ini dalam rangka mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat yang sebelumnya dikatakan kekurangan pasokan. Bukan kelangkaan. Kalau langka itu enggak ada sama sekali," tegasnya.
Sebanyak 17 titik operasi pasar itu, kata dia, terbagi antara lain di Semarang sebanyak sembilan titik, yakni Pedurungan, Genuk, Semarang Utara, Banyumanik, Gunungpati, Mijen, Tlogosari, Ngaliyan, dan Tembalang.
"Di Kudus ada dua titik, yakni Mejobo dan Jekulo, kemudian Jepara di Kecamataan Pecangaan, dan Banyumas ada lima titik. Total elpiji yang kami siapkan khusus untuk operasi pasar hari ini ada 9.280 tabung," sebut Ibnu.
Dalam operasi itu, hadir pula Kepala Dinas Energi Sumber daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah Teguh Dwi Paryono dan jajaran pengawas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng untuk melakukan pengawasan distribusi.
Pembelian elpiji 3 kg dalam operasi pasar itu juga dibatasi satu orang maksimal membeli satu tabung dengan menyertakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang akan dicatat identitasnya oleh petugas di lokasi.
Sementara itu, Jumadi (50), warga Bangetayu, Semarang, mengaku sudah tiga hari ini kesulitan mendapatkan elpiji bersubsidi, dan jikapun ada yang menjual elpiji 3 kg harganya sudah mencapai Rp22 ribu/tabung.