Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GAS REMBANG: SKK Migas Mendorong Pemanfaatan Industri Lokal

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas menyatakan pemanfaatan gas yang baru ditemukan di Kabupaten Rembang diarahkan untuk kepentingan industri lokal.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BLORA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas menyatakan pemanfaatan gas yang baru ditemukan di Kabupaten Rembang diarahkan untuk kepentingan industri lokal. 

Kepala Perwakilan SKK Migas Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) Ali Masyhar menuturkan mengatakan pihaknya telah menerima penyusunan rencana pengembangan (plan of development/POD) PT Pertamina Hulu Energi Randugunting. Dalam proposalnya kontraktor memperkirakan dapat berproduksi pada 2017. 

"Dealnya [dengan calon pembeli] setelah POD disetujui. Sekarang POD masih dalam evaluasi. Produksinya rencananya ditujukan untuk industri," kata Ali di sela Lokakarya Media SKK Migas - KKKS Jabanusa di Blora, Selasa (19/9/2017).

Dalam catatan SKK Migas jika tidak dilakukan produksi, maka perusahaan harus mengembalikan areal kerja itu ke negara. "Dulu ketika mengebor di Rembang ada hasilnya, diareal lain belum. Maka mereka putuskan ambil untuk dilanjutkan produksi," katanya.

Areal ini diperkirakan akan menghasilkan gas sebesar 2 Million Standard Cubic Feet per Day (MMCFD). Jika proses persetujuan POD lancar, Ali memperkirakan lapangan gas ini akan mulai berproduksi pada 2018 mendatang. 

Saat ini, kata dia, pemerintah Kabupaten Rembang juga tengah mempersiapkan badan usaha milik daerah untuk turut terlibat dalam memaksimalkan manfaat penemuan gas ini. Akan tetapi, dia belum dapat memperkirakan dalam proses apa BUMD ini akan terlibat. "Sejauh ini lapangan 100% dikelola pertamina," katanya.

PT Pertamina Hulu Energi Randugunting memperkirakan produksi akan dimulai pada Agustus 2018.  Kedalaman pengeboran diperkirakan antara 900-1.100 meter. Lapangan ini memiliki potensi maksimai 12,94 MMSCFD dengan jangka waktu produksi diperkirakan sekitar 5 tahun. Perusahaan juga mengharapkan BUMD dapat terlibat aktif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Editor : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper