Bisnis.com, BATANG – PT Bhimasena Power Indonesia selaku pengembang proyek pembakit listrik tenaga uap Kabupaten Batang, Jawa Tengah, konsisten menjalani analisa dampak lingkungan dan meningkatkan produktivitas perikanan nelayan untuk warga terdampak.
Presiden Direktur PT BPI Takashi Irie di Batang, Kamis (21/9/2017), mengatakan bahwa BPI berupaya menjalankan komitmennya dalam memenuhi amdal, yaitu berkontribusi pada pemasangan rumah ikan di area terdampak proyek PLTU berkapasitas 2 X 1.000 megawatt.
"BPI kembali menginisiasi sosialisasi pembangunan dan pemasangan rumah ikan tahap kedua yang dilaksanakan di kantor Kecamatan Tulis sebagai tindak lanjut atas hasil pembangunan dan pemasangan rumah ikan tahap pertama yang dilakukan pada 2016. Kegiatan ini kembali diinisiasi oleh BPI dengan menggunakan produk dari Balai Besar Penangkapan Ikan [BBPI] Jawa Tengah," katanya.
Ia mengatakan kegiatan sosialisasi itu sebagai salah satu langkah mewujudkan komitmen perusahaan dalam meningkatkan perekonomian para nelayan di sekitar PLTU dengan tetap menjaga lingkungan.
Melalui pembangunan dan pemasangan rumah ikan iyui, kata dia, dapat meningkatkan produksi perikanan dan sinergi antara kelompok masyarakat dengan BPI, serta dukungan pemerintah daerah dapat melahirkan kegiatan pemberdayaan yang berkelanjutan.
Pada sosialisasi tahap kedua, para nelayan juga mendapat edukasi berupa informasi mengenai alat tangkap yang selektif. Dengan penggunaan alat tangkap selektif, selain hasil tangkapan ikan lebih selektif, memperhatikan faktor keselamatan nelayan serta memiliki dampak minimum terhadap keanekaragaman sumber daya hayati (biodiversity) .
Menurut dia, rumah ikan setelah dipasang dan ditempatkan pada titik yang telah disurvei akan dikelola oleh Kelompok Nelayan Roban Barat dan Roban Timur dengan mengatur dan mencatat pemanfaatan rumah ikan secara berkala.
"Mereka juga bertanggung jawab melakukan perawatan rumah ikan baik di atas maupun di bawah permukaan air. Selain adanya daerah tangkapan ikan konsumsi baru, wisata pancing juga mulai merambah di area ini," katanya.
Kepala Bidang Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Lilik Harnadi mengatakan keberadaan rumah ikan itu selain membantu nelayan juga bermanfaat dalam menjaga ekosistem biota laut.
"Oleh karena itu, kami berharap pada nelayan untuk menjagannya karena rumah ikan itu membutuhkan pengelolaan dan pengawasan nelayan," katanya.
Bhimasena Power Indonesia Jalani Amdal Demi Memacu Perikanan
PT Bhimasena Power Indonesia selaku pengembang proyek pembakit listrik tenaga uap Kabupaten Batang, Jawa Tengah, konsisten menjalani analisa dampak lingkungan dan meningkatkan produktivitas perikanan nelayan untuk warga terdampak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium