Bisnis.com, SEMARANG – Hingga Agustus 2017 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., Branch Office Semarang merealisasikan 70% target.
General Manager Garuda Indonesia (GIAA) Branch Office Semarang Dewa Rai menuturkan pihaknya menargetkan dapat memperoleh pendapatan US$38 juta atau sekitar Rp500 miliar (kurs Rp13.000) dari Jawa Tengah hingga akhir 2017.
Diharapkan dengan masih banyaknya jadwal libur hingga Desember nanti termasuk momentum natal dan tahun baru maka target ini diharapkan dapat terealisasi.
“Untuk penerbangan Internasional [potensinya] banyak yang ingin winter [merasakan musim dingin] ke luar [negeri]. Winter biasanya September hingga akhir Desember,” kata Dewa di sela-sela pembukaan Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) di Semarang, Jumat (22/9/2017).
Dia mengatakan dengan capaian ini, maka secara nasional Branch Semarang menyumbang kontribusi setara 14%-15% dari target perusahaan. Jumlah ini terbesar kedelapan secara nasional.
Saat ini pihaknya juga juga memperkuat kerjasama dengan cabang GIAA di luar negeri. Kerja sama dengan agen wisata juga dilakukan terutama di negara yang penduduknyamayoritas Budha. Objek utama yang dipasarkan adalah wisata religi ke Borobudur serta objek wisata pendukung lainnya sepertiGedung Batu Sam Po Kong hingga Kota Lama di Semarang.
“Ini juga mendukung program Kementrian Pariwisata mengembangan 10 objek wisata di luar Bali. Kami juga bekerjasama dengan pemerintah daerah,” katanya.
Dia mengatakan saat ini sebagian besar pendapatan wilayah kerjanya ditopang oleh penerbangan domestik yang mencapai 65% pendapatn. Sedangkan 35% sisanya merupakan penerbangan dengan tujuan internasional.
Dewa mengharapkan seiring rampungnya Terminal Baru Bandara Ahmad Yani, Semarang pada triwulan I/2018, pihaknya berharap terjadi peningkatan penumpang. Saat ini GIAA memiliki 13 penerbangan setiap harinya melalui Bandara Ahmad Yani.
Sementara itu mengenai GATF, Dewa mengatakan kontribusi secara keseluruhan tidak terlalu besar bagi pihaknya. Dari dua kali event di 2017, cabang Semarang menargetkan pendapatan Rp19 miliar. Jumlah ini sebesar Rp8 miliar pada event Semester I/2017 dan Rp11 miliar dalam penyelenggaraan kali ini.
“GATF merupakan moment Garuda memberi layanan lebih kepada pelanggan. Kami juga berkerjasama dengan bank dan agen perjalanan,” katanya.
Vice President Coordinator Domestic Sales and Distribution GIAA Hari Agung menuturkan secara keseluruhan GATF fase kedua ini ditargetkan menyumbangkan pendapatan Rp500 miliar di 2017. Jumlah ini meningkat dari capaian fase pertama di awal tahun yang membukukan pendapatan Rp483 miliar.