Bisnis.com, SEMARANG - PT Phapros Tbk. menyalurkan dana kemitraan tahap II/2017 sebesar Rp749 juta kepada 16 usaha mikro kecil dan menengah di sejumlah kota besar di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Direktur Utama Phapros Barokah Sri Utami mengatakan program penyaluran dana kemitraan itu merupakan bentuk komitmen korporasi untuk mengembangkan kemampuan usaha kecil agar mandiri sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, menurutnya, anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) itu berharap agar tercipta pemerataan pembangunan dan perluasan lapangan kerja di daerah.
“Dengan program ini, Phapros berharap mitra binaan akan memperoleh peningkatan kemampuan dalam mengembangkan pasar dan mengakses perolehan modal,” ujarnya di Semarang, Senin (25/9/2017).
Sebelumnya, Phapros juga menyalurkan dana kemitraan tahap I/2017 sebesar Rp905 juta kepada 20 UMKM di daerah itu pada April lalu. Dengan demikian, perusahaan itu telah menyalurkan dana kemitraan sebesar Rp1,65 miliar sepanjang tahun ini.
Emmy mengungkapkan dana bergulir ini disalurkan dengan plafon mulai dari Rp5 juta hingga maksimal Rp75 juta kepada setiap mitra binaan, dengan masa pengembalian 2 tahun. “Ini tergantung kriteria usahanya, seperti omzet dan size usahanya,” ungkapnya.
Menurut Emmy—sapaan akrab Barokah Sri Utami, dana kemitraan tahap II/2017 ini disalurkan kepada calon mitra binaan dari berbagai sektor usaha di Semarang, Salatiga, Magelang, Kudus, Temanggung, Pekalongan, dan Yogyakarta.
“Mitra yang mendapatkan pinjaman lunak ini berasal dari berbagai macam usaha, seperti industri makanan, batik, peternakan, dan lainnya,” ujar Emmy. Sejak 1997 hingga saat ini total dana kemitraan yang telah disalurkan Phapros mencapai lebih dari Rp25 miliar dengan 168 mitra binaan aktif.
“Kami berharap program kemitraan ini bisa terus membantu pengusaha kecil dan menengah untuk bisa lebih mandiri secara finansial dan membantu peningkatan ekonomi daerah masing-masing,” lanjutnya.
Selain penyaluran dana kemitraan, para penerima dana bergulir juga memperoleh pelatihan tentang dasar-dasar pemasaran untuk UMKM, manajemen risiko, dan pembukuan sederhana serta cara menggunakan SMS banking.
Pelatihan tersebut, ujar Emmy, merupakan bentuk perhatian Phapros kepada para mitra binaan. Tujuannya adalah agar bisa membantu pengusaha dalam mengendalikan keuangan usaha yang ditekuninya, dengan meningkatkan kesadaran pentingnya manajemen keuangan dan risiko dalam menjalankan bisnis.
“Yang perlu digarisbawahi dana kemitraan ini bukan hibah, tapi harus dikembalikan yang nantinya akan digunakan kembali untuk membiayai calon mitra binaan yang lain,” tuturnya.
Dia menambahkan Phapros juga memfasilitasi eksistensi para mitra dengan ikut serta dalam berbagai ajang pameran UMKM, baik di taraf lokal maupun nasional seperti Inacraft yang rutin diadakan setiap satu tahun sekali.