Bisnis.com, BANTUL—Dinas Pertanian Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan luas lahan tebu di daerah setempat bertambah menjadi 2.000 hektare dari yang saat ini sekitar 1.095 hektare.
"Sekarang ini lahan tebu tinggal 1.095 hektare yang mampu kita tanam sampai September, dan kita sebetulnya ingin mengarah ke 2.000 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Sabtu (30/9/2017).
Menurut dia, target perluasan lahan tebu di Bantul diupayakan untuk meningkatkan hasil panen komoditas tersebut sebagai bahan baku gula, mengingat selama kurun waktu beberapa waktu tahun tanaman tebu mengalami penurunan luas.
"Kalau target hingga 3.000 hektare saya kira itu tidak memungkinkan, jadi 2.000 hektare itu menurut saya sudah target yang sangat lebih dari optimistis, jadi kita upayakan secara progresif," katanya.
Pulung menjelaskan, diperlukan kerja keras dalam mengupayakan penambahan luas lahan tebu hinga 2.000 hektare di Bantul, karena terdapat tantangan yang dialami petani yaitu penghasilan dari menanam tebu butuh waktu yang relatif lama.
"Perlu kerja keras betul untuk mencapai arah itu, karena tantangannya kalau penghasilan dari tebu itu dalam jangka waktu yang relatif lama, tebu bisa dinikmati pada panen sembilan bulan, kalau untuk tanaman lain tiga bulan," katanya.
Ia mengatakan, salah satunnya dengan memanfaatkan lahan-lahan marginal atau lahan yang selama ini tidak dimanfaatkan untuk pertanian pangan komoditas lain karena tidak terlalu subur, sehingga tidak mengganggu hasil pangan lain.
"Yang akan kita kejar terutama lahan marginal yang biasanya lahan marginal itu tidak begitu dimanfaatkan petani, lahan itu terdapat di wilayah Kecamatan Sanden, Dlingo, Pundong dan yang besar itu kira kira di wilayah Imogiri," katanya.
Sementara itu, kata dia, pengurangan luas lahan tebu di Bantul dari lima tahun lalu seluas 1.700 hektare menjadi 1.095 hektare pada 2017 itu karena beberapa faktor, diantaranya persaingan dengan tanaman komoditas lain yang lebih menguntungkan.