Bisnis.com, GUNUNG KIDUL – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membentuk tim pengawas pupuk bersubsidi untuk mewaspadai peredaran pupuk palsu dan penyelewengan pupuk bersubsidi.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto mengatakan pihaknya terus berupaya menekan penyelewengan pupuk bersubsidi. "Kami sudah membentuk tim pengawas pupuk bersubsidi di tingkat kabupaten," katanya di Gunung Kidul, Selasa (3/10/2017).
Ia mengatakan meski sebagian petani sudah memiliki kartu tani, tetapi pengawasan tetap diperlukan. Hingga saat ini belum ada informasi mengenai pemalsuan ataupun penumpukan pupuk. "Secara berkala, kami melakukan rapat evaluasi terkait dengan serapan pupuk bersubsidi di setiap kecamatan," katanya.
Bambang mengatakan berdasarkan data saat ini serapan pupuk bersubsidi sudah mencapai 30%, sementara 70% sisanya masih disimpan di gudang pupuk di Desa Jeruksari. "Kami berharap Oktober ini. petani sudah mulai menebus pupuk sehingga tidak ada penumpukan," katanya.
Dia mengatakan Dinas Pertanian dan Pangan juga telah menyiapkan pupuk bersubsidi dan bibit.Untuk luasan lahan 2.745 hektare, telah menyiapkan sebanyak 637,5 ton pupuk bersubsidi. "Petani diharapkan bisa ,menyiapkan lahan. Kami juga menyiapkan pupuknya," katanya.
Sementara itu Kepala Gudang Pupuk Lini III, Jeruksari, Kecamatan Wonosari, Rohmat Rudiyanto mengatakan saat ini stok pupuk aman, dan tidak ada penumpukan stok. "Distributor yang telah mendapatkan jatah dari Dinas Pertanian dan Pangan secara berkala mengambil pupuk," katanya.