Bisnis.com, SEMARANG – Samudera Shipyard menargetkan dua kapal perintis berkapasitas 1.200 GT pesanan Kementerian Perhubungan beroperasi penuh pada akhir 2017.
Direktur Utama Samudera Shipyard Bani Maulana Mulia mengatakan pihaknya menerima pesanan kontrak pembangunan kapal dari pemerintah semenjak November 2015 lalu. Perjanjian ini mensyaratkan perusahaan merampungkan pembangunan selama 24 bulan.
"Kapal kedua pesanan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia diberi nama Sabuk Nusantara 98. Sebelumnya, pada bulan Juni 2017 lalu Samudera Shipyard telah meluncurkan kapal pertama dengan spesifikasi yang sama dan diberi nama Sabuk Nusantara 106," kata Bani di galangan kapal PT Yasa Wahana Tirta Samudera, Tanjung Emas, Semarang, Kamis (5/10/2017).
Bani mengatakan kapal yang menjadi bagian dari Tol Laut ini memiliki panjang 62,8 meter, lebar 12 meter, kecepatan 12 knot, dan kapasitas penumpang 400 orang dan barang 100 ton. Kapal ini rencananya akan dioperasikan di Indonesia Timur.
"Kami masih menunggu pemerintah menunjuk operatornya," katanya.
Dia mengatakan Samudera Shipyard merupakan lini bisnis Samudera Indonesia yang bergerak di bidang pembangunan, perawatan & perbaikan kapal. Selain membangun kapal, pihaknya juga tengah gencar mengikuti lelang untuk menjadi operator.
Melalui program tol laut diharapkan terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah kepulauan yang sebelumnya tidak terjangkau transportasi yang dilaksanakan oleh pihak swasta.
Bani meyakini jika semua pulau sudah terhubung, dengan sendirinya investor akan masuk untuk membangun ekonomi di daerah tersebut. "Di samping itu, program tol laut juga berdampak positif untuk industri galangan nasional," katanya.