Bisnis.com, SEMARANG—Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang telah menyiapkan pembahasan DED (detail engineering design) "fly over" untuk tiga jalan seiring pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang.
"DED untuk 'fly over' di Jalan Madukoro, Kokrosono, dan Puri Anjasmoro sudah ada tahun ini sebesar Rp100 juta. Mudah-mudahan tidak ada perubahan," kata Kepala Dinas PU Kota Semarang Iswar Aminuddin di Semarang, Selasa (10/10/2017).
Menurut dia, keberadaan "fly over" di tiga jalan tersebut diperlukan untuk memperlancar akses menuju bandara yang rampung 2018 dengan mengubah perlintasan kereta api (KA) yang semula sebidang menjadi tidak sebidang.
Namun, kata dia, masih terjadi perdebatan konsep pergantian perlintasan sebidang itu menjadi tidak sebidang dengan adanya rencana pembangunan jalur kereta api (KA) cepat Jakarta-Surabaya yang melintasi Semarang.
"Kalau dengan pembangunan jalur KA cepat, ada rencana (jalur, red.) relnya yang dinaikkan ke atas. Bukan jalan rayanya yang dinaikkan. Ya, ini tergantung hasil rapat koordinasi mengenai pembangunan jalur KA cepat," katanya.
Jika jalur rel di ketiga jalan itu yang dinaikkan, kata dia, berarti modelnya semacam "underpass" yang digarap oleh kementerian atau PT Kereta Api Indonesia (KAI), namun kalau "fly over" akan digarap oleh Pemerintah Kota Semarang.
"Intinya kan agar tidak ada lagi perlintasan sebidang. Ya, nanti bergantung hasil rapat soal jalur KA cepat bagaimana. Apakah kami yang membuat 'fly over' ataukah jalur relnya yang dinaikkan sehingga jalannya di bawah rel," katanya.
Yang jelas, kata dia, Dinas PU tetap menyiapkan DED pembangunan ketiga "fly over" itu untuk mempercepat progres seandainya diputuskan pergantian perlintasan sebidang menjadi tidak sebidang dengan model "fly over".