Bisnis.com, YOGYAKARTA – Tingkat pengangguran angkatan kerja muda saat ini mencapai 15,38%, sedangkan banyak lapangan kerja justru diisi tenaga kerja asing.
Tingkat pengangguran 15,38% itu setara dengan 9,48 juta dari jumlah pemuda sebanyak 61,68 juta. Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Jonni Mardizal menuturkan di sisi lain banyak lapangan kerja mempekerjakan tenaga kerja asing, padahal kemampuan yang dimiliki pemuda Indonesia tidak kalah bersaing dengan tenaga kerja asing.
“Ada 74.183 tenaga kerja asing di Indonesia menempati posisi-posisi yang sebenarnya bisa diisi oleh pemuda Indonesia, tapi sebenarnya keahlian mereka tidak jauh berbeda dengan yang dimiliki pemuda kita. Buktinya, tidak sedikit putra-putri bangsa yang keahliannya sampai diakui oleh negara-negara lain,” ujar Jonni lewat siaran pers, Kamis (12/10/2017).
Dia menyampaikan hal itu dalam seminar bertajuk “Aksi Wirausahawan Sosial Muda Indonesia”. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kompetisi Sociopreneur Muda Indonesia (SOPREMA) yang diselenggarakan oleh Youth Studies Centre (YOUSURE) FISIPOL UGM bekerja sama dengan Kemenpora dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Menurut Jonni, untuk menurunkan tingkat pengangguran di kalangan pemuda, Kemenpora mengembangkan sejumlah program kewirausahaan pemuda yang menjadi amanat dari Pasal 27(3) Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan. Program itu mencakup pelatihan hingga bantuan akses permodalan, seperti 1.000 Bantuan Modal Usaha Wirausaha Pemula Muda, Pelatihan E-Commerce, Pelatihan Pemuda Tani Organik, dan Pelatihan Programming Industri Manufaktur.
“Tak hanya itu, saat ini kami juga menguatkan komunitas pemuda-pemudi dari seluruh Indonesia yang telah menunjukkan komitmen dalam kewirausahaan sosial agar kami dapat mendampingi dan memantau kelanjutan bisnis para pemuda tersebut,” kata Jonni.
Kerja sama dengan UGM dalam penyelenggaraan SOPREMA ini, menurutnya, turut mendukung tujuan Kemenpora dalam menyaring bibit-bibit wirausahawan muda yang memiliki potensi untuk membangun bisnis dan tidak hanya berorientasi pada profit. Juga dapat berkontribusi bagi masyarakat dengan menyediakan lapangan kerja serta memberikan manfaat sosial lainnya.
Menyambut peringatan Hari Sumpah Pemuda, Jonni menyampaikan pesan agar para pemuda yang terlibat dalam kompetisi ini dapat menjadi agen-agen untuk menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk maju dan menjadi negara besar.