Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Teknojek Rambah Klaten, Dishub: Kami Tak Bisa Melarang

Ojek berbasis aplikasi Teknojek kini hadir di Klaten. Saat ini ada sekitar tujuh driver atau pengendara aktif dari 20 pengendara yang terdaftar.

Bisnis.com, KLATEN—Ojek berbasis aplikasi Teknojek kini hadir di Klaten. Saat ini ada sekitar tujuh driver atau pengendara aktif dari 20 pengendara yang terdaftar.

Staf Trainer Teknojek, Pitut Saputra, 38, mengatakan ada beberapa perbedaan yang diusung Teknojek dibanding ojek aplikasi lain. Salah satunya adalah pelanggan bisa memesan layanan antar-jemput tanpa aplikasi. Pelanggan bisa menyetop pengendara Teknojek di jalan.

"Ini untuk menjembatani pelanggan yang tidak bisa menggunakan aplikasi. Nanti tinggal pindai barcode saja ke ponsel pengendara," ujar dia, saat ditemui JIBI di Delanggu, Kamis (19/10).

Ia menerangkan dalam perekrutan pengendara Teknojek tidak melakukan pembatasan usia unit motor maupun pengendara. Calon pengendara cukup membawa SIM, STNK, SKCK, dan KK saat mendaftar. "Kelebihan lain adalah akun Teknojek bisa diwariskan misalnya ke anaknya," beber dia.

Ia menilai respons masyarakat Klaten soal keberadaan Teknojek dinilai positif. Bahkan, pemilik outlet kuliner merasa lebih senang dengan pelayanan Teknojek sebab tidak dipungut biaya pendaftaran maupun pajak yang dibebankan kepada pemilik outlet.

"Selama ini juga tidak ada gesekan dengan ojek pangkalan. Kami menghormati zona merah larangan menarik penumpang. Ada juga pengemudi ojek pangkalan yang ikut Teknojek," terang Pitut.

Tarif jasa antar pelanggan, lanjut Pitut, sebesar Rp1.250 per kilometer (Km). Tarif itu kini masih dalam pembahasan soal tarif minum yang dibebankan kepada pelanggan. Salah satu opsinya adalah memberikan tarif perjalanan hingga empat Km sebesar Rp5.000 atau delapan Km sebesar Rp10.000.

"Kalau delapan Km Rp10.000 sepertinya kemahalan. Apalagi jika perjalanan pelanggan tidak sampai delapan Km. Kami usulkan empat Km Rp5.000 karena tarif ini masih terjangkau," beber dia.

Tak hanya itu, keanggotaan Teknojek memiliki sistem referal. Setiap anggota yang mendaftar melalui referensi anggota lain akan mendapatkan uang dengan jumlah tertentu.

"Misalnya, B mendaftar atas referal A. Maka A, akan mendapatkan Rp500 dari setiap order B selama 12 bulan. Kami juga memiliki sistem langganan sedangkan yang lain tidak," tutur Pitut.

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Joko Suwanto, mengatakan Dishub belum mengetahui soal keberadaan Teknojek. Selama ini baru Gojek dan Grab Bike yang diketahui Dishub beroperasi di Klaten.

"Kami tidak bisa membatasi, menolak atau melarang ojek aplikasi. Kami akan mengundang penyelenggara ojek aplikasi dan forum lalu lintas soal rencana pembatasan radius zona merah," tutur Joko.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper