Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cilacap Data Kerusakan Kapal Akibat Ombak

Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, masih mendata kerusakan kapal nelayan setempat akibat cuaca buruk yang terjadi dalam dua pekan terakhir.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, CILACAP—Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, masih mendata kerusakan kapal nelayan setempat akibat cuaca buruk yang terjadi dalam dua pekan terakhir.

"Berdasarkan catatan sementara saya, kapal kayu yang tenggelam sekitar 12 unit sedangkan kapal fiber sekitar 15 unit," kata Kepala Dinas Perikanan Cilacap Sujito di Cilacap, Jumat (20/10/2017).

Ia mengatakan kapal-kapal yang tenggelam itu sudah diangkat menggunakan "crane" bantuan dari Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap (PPSC).

Setelah pendataan yang dilakukan bersama Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap, kata dia, pihaknya akan segera mengajukan permohonan bantuan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun pusat.

"Akan kami ajukan bersama kerugian yang dialami pembudi daya ikan maupun petambak udang," katanya.

Menurut dia, cuaca buruk yang mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah Cilacap berdampak pada sektor perikanan budi daya.

Dalam hal ini, kata dia, banyak ikan dan udang yang hilang karena kolamnya kebanjiran.

"Total kerugian berdasarkan pendataan sementara terhadap kolam dan tambak yang kebanjiran mencapai kisaran Rp2,5 miliar. Kami akan ajukan bantuan benih," katanya.

Lebih lanjut, Sujito mengimbau nelayan untuk lebih meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan sehingga cuaca buruk masih berpeluang terjadi.

Menurut dia, nelayan wajib memerhatikan prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap kali hendak melaut sehingga dapat terhindar dari dampak cuaca buruk.

Ia mengakui kerusakan yang dialami puluhan kapal yang ditambatkan di Kali Yasa saat terjadi cuaca buruk pada tanggal 7 Oktober juga disebabkan oleh faktor kelengahan nelayan.

"Saat itu habis kegiatan sedekah laut yang dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit. Kebetulan dalangnya bagus sehingga nelayan terlena menonton wayang dan lupa kalau kapalnya ditambatkan di Kali Yasa," katanya.

Dalam hal ini, kapal-kapal itu terisi air hujan dan tali penambatnya putus sehingga saling bertabrakan hingga akhirnya tenggelam karena arus Kali Yasa sangat deras.

Sementara bagi pembudi daya ikan dan petambak udang, Sujito mengimbau agar mereka meninggikan tanggul kolam untuk mengantisipasi kemungkinan banjir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper