Bisnis.com, PURWOKERTO—Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berupaya mengantisipasi kerusakan jalan nasional di jalur selatan Jawa Tengah yang disebabkan oleh tingginya curah hujan di wilayah itu.
"Kami telah menyiapkan peralatan dan bahan. Kalau hujannya terus-menerus, menyebabkan kerusakan jalan, ya langsung perbaikan," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah Purworejo-Wangon Farman Ali saat dihubungi dari Purwokerto, Senin (23/10/2017).
Ia mengakui tingginya curah hujan di wilayah Jateng bagian selatan telah berdampak pada kerusakan jalan nasional berupa munculnya lubang seperti di sekitar Jembatan Soeharto, Kabupaten Banyumas.
Oleh karena itu, pihaknya segera menambal lubang-lubang tersebut agar aman dilalui pengguna jalan meskipun tidak mulus.
Lebih lanjut, dia mengatakan perbaikan jalan secara permanen di jalur selatan Jateng dilakukan secara bertahap seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Rencana perbaikan selalu ada, tiap tahun paling 2 kilometer, 3 kilometer, tidak menerus sepanjang jalan," katanya.
Dalam hal ini, dia mencontohkan beberapa perbaikan atau pelebaran jalan nasional jalur selatan Jateng, antara lain di ruas Sampang-Buntu dan Rawalo-Wangon.
Akan tetapi, dia mengaku belum mengetahui secara pasti pekerjaan tersebut akan menggunakan konstruksi beton ataukah aspal "hotmix".
"Tergantung desainernya, kami belum tahu pasti apakah konstruksi beton ataukah aspal," tegasnya.