Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan sejumlah institusi menyelenggarakan International Conference International on Sustainable Tourism (ICST) 2017.
Acara juga didukung United Nations World Tourism Organization (UNWTO), Global Sustainable Tourism Council, State Secretariat for Economic Affairs (SECO), Universitas Gadjah Mada, United Nations Social Development Network (UNSDN), akan berlangsung di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta 31 Oktober – 1 November 2017.
Konferensi ICST 2017 diselenggarakan sebagai media mengakselerasikan dan memastikan kemajuan penerapan pembangunan pariwisata berkelanjutan dengan mengintegrasikan program destinasi pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism destination), observatorium pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism observatory), dan sertifikasi pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism certification).
Konferensi ICST pertama kali diselenggarakan dan bakal dibuka oleh Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X dan ditutup oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Sementara itu, pembicara seminar akan diisi Dirk Glaesser (Director for Sustainable Development of Tourism UNWTO), Chris Cooper (Department of Business and Management, Oxford Brookes University, UK), Randy Durband (GSTC Chief Executive Officer), Mari ElkaPangestu (President of United in Diversity), dan Hermawan Kertajaya (Founder and Chairman of MarkPlus Inc.).
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Dadang Rizki Ratman mengatakan penyelenggaraan ICST 2017 merupakan tindak lanjut dari kegiatan Indonesia Sustainable Tourism Award 2017.
“ICST 2017 juga menjadi wadah bagi semua destinasi untuk berbagi pengalaman dalam penerapan pariwisata berkelanjutan," ujarnya, mengutip keterangan resminya, Rabu (25/10/2017).
Dalam rangkaian konferensi internasional tersebut, pihaknya juga akan melakukan penandatanganan kesepakatan dengan 11 pemerintah kabupaten/kota dan universitas yang akan menjadi dasar bagi pembentukan Pusat Monitoring Observatorium Pariwisata Berkelanjutan.
Kesepakatan juga dilakukan antara Kemenpar dengan Gabungan IndustriPariwisata Indonesia (GIPI) mengenai pembangunan industri pariwisata berkelanjutan agar mengacu pada prinsip – prinsip pariwisata berkelanjutan.