Bisnis.com, TANGERANG – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan kargo sebesar 9,6% menjadi US$170,8 juta sepanjang tahun ini sampai September 2017.
Direktur Kargo PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Sigit Muhartono mengatakan tahun ini adalah tahun yang bagus untuk keterisian kargo. Tingginya pasar e-commerce mendongkrak pendapatan kargo.
Oleh sebab itu, Garuda Cargo juga sangat ekspansif dalam memperluas jaringan cargo service center (CSC) atau pusat layanan kargo di seluruh Indonesia untuk membuat layanan bukan hanya port to port melainkan port to door.
“CSC berikutnya di Kebon Jeruk ada lagi, karena konsep CSC ini biar bisa menjadi door to door juga,” jelas Sigit di kantor Aerofoof Catering Services, Cengkareng, Rabu (25/10/2017).
Salah satu kompetitor utama perusahaan adalah Lion Parcel milik Lion Air Group. Namun Sigit optimistis pangsa pasar Garuda Cargo tidak akan berkurang karena banyaknya pasar e-commerce yang terus tumbuh di Indonesia.
Selain itu sejalan dengan program Revenues Management System Enhancement, perusahaan juga berhasil membukukan peningkatan ancillary revenues sebesar 19% menjadi US$53,9 juta dari awal Januari 2017 sampai September 2017.
Pengangkutan kargo Garuda Indonesia juga tercatat mengalami kenaikan 8,1% menjadi sebesar 104,700 ton pada kuartal ketiga tahun ini dari sebelumnya 96,900 ton pada periode yang sama, kuartal ketiga tahun yang lalu.
Secara year to date, Garuda Cargo berhasil mengangkut sebanyak 342,100 ton sepanjang Januari sampai September tahun ini. Volume ini mengalami kenaikan 9,8% dari periode yang sama Januari-September tahun yang lalu sebesar 295,200 ton.