Bisnis.com, SEMARANG—Nilai ekspor ikan segar ke Korea Selatan (Korsel) terus meroket dalam dua tahun belakangan. Bahkan, tahun ini pengiriman ke Negeri Ginseng naik 40% dibanding tahun lalu.
Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (Balai KIPM) Kelas II Semarang, R Gatot Perdana mengatakan selama tahun ini capaian nilai ekspor ikan segar telah mencapai Rp 13 miliar.
Jumlah tersebut, kata Gatot setara dengan volume pengiriman sebanyak 52 ribu ton bila dibanding tahun sebelumnya sekitar 656 ribu kilogram.
"Ada lonjakan volume pengiriman eksport ikan segar ke sejumlah negara terutama Korsel. Sebab, peminat ikan segar di sana selama dua tahun terakhir memang sangat besar," ungkapnya Senin (6/11/2017).
Naiknya ekspor ke negara itu, menurutnya kebanyakan untuk komoditi daging rajungan serta ikan kakap, bawal, tenggiri, kakap putih dan udang putih.
Ia menjelaskan untuk pemasoknya berasal dari para petani di Kabupaten Demak, Pati, Rembang, Kudus serta Jepara.
"Untuk Demak saat ini jadi penghasil rajungan terbesar selain Jepara. Proses pengirimannya relatif bagus dan tinggal kita bagaimana menjaga mutu agar nilai jualnya tetap terjaga," tuturnya.
Lebih jauh lagi, ia mengaku optimistis hingga tutup tahun ini peluang ekspor ikan segar tetap terbuka lebar. Apalagi, pangsa pasar ekspor ikan ke beberapa negara macam Jepang, Australia, Taiwan, China, Hongkong dan Eropa dan Amerika Serikat terus menggeliat.
Pihaknya mencatat jumlah negara tujuan ekspor ikan dari Jateng ada sebanyak 18 negara. Selain itu, ekspor ikan dalam bentuk pengalengan juga dilakukan untuk negara-negara Afrika.