Bisnis.com, SEMARANG - Tren penjualan berlian nampaknya terus mengalami penurunan, hal ini akibat daya beli masyarakat yang rendah akan perhiasan dan juga emas karena cenderung berisiko.
Sebagai upaya mendongkrak penjualan perhiasan, para pebisnis perhiasan menggelar Semarang Jewellery Expo di Mal Ciputra Semarang, Selasa (14/11/2017).
Koordinator Semarang Jewellery Expo 2017 sekaligus Manager Honey Gold & Jewellery, Irene Le mengatakan penjulana emas dari tahun 2016 hingga akhir tahun 2017 terus mengalami penurunan penjualan.Namun ia belum mengetahui, pasti berapa penurunan hingga November kali ini karena masih dalam tahap penghitungan.
"Kami memberikan diskon 50% ditambah 10% dan diberikan juga free gift bagi pengunjung kartu kredit BCA. Selain itu pengguna kredit BCA juga akan mendapatkan cicilan 0 persen," ujarnya.
Ia menuturkan jika di pameran ini juga terdapat crazy deal.
"Dari program promo Crazy Deal pengunjung dapat mendapatkan barang-barang tertentu yang di setiap stand dengan harga yang ekonomis," tuturnya.
Pameran tersebut dimulai pada 9-19 November 2017. Diikuti oleh tujuh toko perhiasan di Kota Semarang yakni Diamond House, Honey Gold & Jewellery, Mulia Jewellery, Alexandra Deborah, Monica Jewellery, Alexandrite Gemstone Jewellery dan Diamond World Jewellery.
Owner Monica Jewellery Wirawan Setiawan mengungkapkan, jika penurunan tren dipicu oleh banyaknya penjualan melalui media online yang kini sedang menjadi tren gaya hidup masyarakat perkotaan.
"Sedangkan daya beli masyarakat untuk perhiasan tahun ini turun, lebih parah jika dibandingkan dengan tahun lalu, namun saya optimis pada tahun depan akan meningkat hingga mencapai angka 20,%," ujarnya.
Pengunjung yang ditemui di pameran Semarang Jewellery Expo 2017, Ayu tertarik untuk membeli perhiasan yang dipamerkan.
"Saya tertarik diskon yang diberikan namun hanya melihat lihat terlebih dahulu tidak langsung membeli," pungkasnya.