Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan Listrik Negara (Persero) tengah menyeleksi 40 perusahaan yang mengikuti tender kemitraan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap Jawa 3 berkapasitas 800 megawatt (MW).
PLN telah menyerahkan pengelolaan PLTU Jawa 3 kepada PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB). Anak perusahaan PLN tersebut akan mendapatkan saham mayoritas 51% dan perusahaan kemitraan yang tengah dalam proses tender tersebut.
Direktur Pengadaan Strategis PLN Supangkat Iwan Santoso mengatakan keputusan pemenang lelang akan diumumkan dalam waktu dekat, atau hingga bulan depan.
“PJB nanti partner sama swasta, itu PLTGU Jawa 3 diharapkan akhir tahun atau awal tahun depan. Banyak sekali calonnya, sekitar 40 perusahaan,” kata Iwan saat ditemui di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin (13/11/2017).
Selanjutnya, proses konstruksi akan dilaksanakan pada awal 2018 dan diharapkan rampung pada 2021.
PLTGU Jawa 3 merupakan bagian dari proyek pembamgkit 35 ribu MW. Pasokan gas akan berasal dari Jambaran Tiung Biru. Dalam Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara PLN dan PT Pertamina (Persero) harga gas ditetapkan sebesar US$7,6 per MMBTU flat selama masa kontrak 30 tahun.
PLN sebenarnya mendapatkan jatah alokasi gas dari proyek Jambaran Tiung Biru sebesar 100 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Namun untuk kebutuhan gas di PLTGU Jawa 3 hanya sekitar 80 MMSCFD.
“Kebutuhan gas (PLTGU Jawa 3) sekitar 80-an MMSCFD, tapi ini kan ada di Semarang Gresik, pembangkit eksisting ada juga,” kata dia.
Proyek tersebut merupakan bagian dari mega proyek 35.000 MW. Hingga saat ini, sebanyak 29.746 MW pembangkit listrik telah menandatangani PPA atau masih dalam pengadaan, sebanyak 15.126 MW telah masuk dalam tahap konstruksi dan 948 MW telah beroperasi.
PLN optimis pembangunan 7 pembangkit listrik tenaga uap dan pembangkit listrik tenaga gas uap di Jakarta dan Banten akan selesai sebelum 2019, meski pemerintah pesimis mega proyek 35.000 megawatt bisa selesai pada tahun itu.