Bisnis.com, SOLO—PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daops) VI/Yogyakarta mengoperasikan enam rangkaian kereta tambahan untuk Natal dan Tahun Baru, yakni pada 22 Desember 2017-7 Januari 2018.
Kereta api (KA) tambahan tersebut dijalankan untuk mengakomodasi penumpang yang diprediksi naik sebanyak 4% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Corporate Communication Manager PT KAI Daops VI/Yogyakarta, Eko Budiyanto, mengungkappkan masa angkutan Natal dan Tahun Baru selama 17 hari tersebut akan dioperasikan KA tambahan, yakni KA Argo Lawu Tambahan, KA Argo Dwipangga Tambahan, KA Taksaka Pagi Tambahan, KA Taksaka Malam Tambahan, KA Lodaya Tambahan, dan KA Sancaka Tambahan dengan tujuan akhir Solo dan Jogja dari Jakarta maupun Bandung.
KA tambahan tersebut menyediakan kursi sekitar 2.750 kursi setiap hari sehingga ada lebih dari 13.000 kursi yang disediakan selama sehari selama libur Natal dan Tahun Baru. Tiket KA tambahan tersebut sudah mulai dijual sejak 1 November dan sudah cukup banyak yang memesan.
“Diprediksi jumlah penumpang naik 4% dari tahun lalu karena adanya KA tambahan dan juga sekarang sedang musim penghujan sehingga lebih memilih KA,” kata dia saat dihubungi JIBI, Selasa (14/11/2017).
Lebih lanjut, Eko mengungkapkan selama Natal dan Tahun Baru ada penambahan petugaspemeriksa jalan rel dan penjaga jalan lintas. Hal ini untuk mengamankan perjalanan KA mengingat sedang musim hujan sehingga ada potensi tanah longsor di sejumlah titik rawan.
Kepala Stasiun Solo Balapan, Nuruddin, mengatakan kenaikan peningkatan arus penumpang akan terjadi pada 1-2 Januari. Hal ini terlihat dari kursi KA pemberangkatan pada 1-2 Januari mulai menipis. Namun selain tanggal tersebut ketersediaan tiket KA reguler masih banyak, yakni sekitar 85%. Oleh karena itu, masih sangat terbuka bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan KA untuk libur Natal dan Tahun Baru.
Meski begitu, diharapkan masyarakat cepat memesan karena pergerakan penjualan tiket KA ini sangat cepat.
Sementara itu, Pakar Transportasi, Djoko Stijowarno, mengatakan masih banyak perlintasan KA yang belum berizin. Dia menyampaikan perlintasan sebidang di Indonesia ada 5.839 titik. Perlintasan sebidang yang berizin atau resmi ada 969 titik di Jawa dan 225 titik di Sumatera.
Oleh karena itu, perlintasan sebidang yang tidak berizin masih sangat banyak, yakni 4.635 titik atau 79,5% yang berada di Jawa (3.517 titik) dan Sumatera (1.118 titik). Masyarakat pun diharapkan waspada. Apalagi saat puncak musim seperti libur Natal dan pergantian tahun akan semakin banyak KA yang melintas.