Bisnis.com, BOYOLALI—Frekuensi penerbangan langsung untuk ibadah umrah dari Solo-Jeddah maupun Solo-Madinah dinilai masih kurang.
Ketua Persaudaraan Pengusaha Travel Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi) Solo, Her Suprabu, mengatakan dari potensi 40.000-an jemaah umrah dari Soloraya, penerbangan langsung baru mengakomodasi setengahnya. Itu pun setelah Lion Air membuka penerbangan reguler Solo-Madinah dan Solo-Jeddah dua kali dalam sepekan.
Dia mencontohkan Garuda Indonesia menyediakan sekitar 18.000-an kursi penumpang selama musim umrah dengan jadwal penerbangan langsung Solo-Jeddah dua kali dalam sepekan. Sementara Lion Air berpotensi mengangkut sekitar 5.250 jemaah dengan total 30 penerbangan.
Jika ditotal, penerbangan langsung tersebut baru bisa mengangkut sekitar 23.250-an jemaah umrah. “Maka dari itu, peluang penerbangan langsung sangat terbuka sekali untuk dibuat sebagai rute baru. Karena potensi yang bisa diakomodasi baru separuh,” kata dia kepada wartawan di sela Peresmian Penerbangan Pertama Umrah Lion Air, di Bandara Adi Soemarmo, Selasa (21/11/2017).
Kendati demikian, dia menyambut baik Lion Air yang membuka penerbangan langsung Solo-Madinah dan Solo Jeddah. Dengan adanya penerbangan langsung tersebut, harga paket umrah bisa ditekan sekitar Rp2-4 jutaan.
“Misalkan kalau paket umrah kelas ekonomi biasanya dijual dengan harga Rp21 jutaan, dengan penerbangan langsung bisa dijual Rp18,5 jutaan. Kalau paket umrah bintang tiga sampai lima biasanya harga Rp24 jutaan hingga Rp25 jutaan bisa dijual Rp21 jutaan,” tambah dia.
Dia menambahkan meski penerbangan langsung Lion Air merupakan penerbangan carter, anggota Perpuhi siap menerima risikonya. Untuk penerbangan langsung Solo-Madinah dan Jeddah-Solo Perpuhi membaderol tiket senilai Rp11,6 jutaan hingga Rp11,7 jutaan. Sedangkan penerbangan langsung Solo-Jeddah pergi pulang (PP) dibanderol Rp12,6 jutaan.
“Sisanya untuk akomodasi, visa, hotel, biaya operasional, dan lain-lain,” sambung Her.
Deputi Direktur Operasional Lion Air, Bambang Goenawan, mengatakan pada penerbangan perdana okupansinya mencapai 90%. Dalam penerbangan langsung tersebut, Lion Air menggunakan peseta Boeing 737 Max 8 dengan kapasitas penumpang sebanyak 175 orang.
Untuk rute Solo-Madinah, pesawat tersebut dijadwalkan terbang tiap senin pukul 07.05 WIB. Sementara rute Solo-Jeddah, pesawat tersebut dijadwalkan terbang tiap Selasa pukul 14.05 WIB. Sedangkan rute Jeddah-Solo dijadwalkan berangkan tiap Senin dan Selasa maaing-masing pukul 18.30 dan 23.56 waktu setempat.
“Waktu tempuhnya sekitar 11 jam 30 menit. Sebelum sampai tujuan, pesawat tersebut akan mengisi bahan bakar di Trivandum, India, sekitar 30 menit. Jadi Solo-Trivandum lima jam, dan Trivandum-Jeddah/Madinah sekitar enam jam,” kata dia.
Durasi penerbangan tersebut dinilai lebih singkat dibandingkan harus transit ke Jakarta. “Dari Sol-Jakarta satu jam. Di Jakarta transit tiga sampai empat jam. Lanjut lagi Jakarta-Jeddah 11 jam. Jadi total perjalanan bisa 15-16 jam perjalanan,” tambah dia.