Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presdir Charoen Pokphand Terima Gelar Doktor di Undip, Uraikan Prospek Bisnis Unggas

Bisnis perunggasan nasional nampaknya mulai menggeliat, karena tingginya permintaan akan ayam terlebih di hari raya umat Islam seperti Idul Fitri maupun beberapa hajatan yang digelar sehingga membutuhkan banyak daging ayam untuk dikonsumsi masyarakat.

Bisnis.com, SEMARANG - Bisnis perunggasan nasional nampaknya mulai menggeliat, karena tingginya permintaan akan ayam terlebih di hari raya umat Islam seperti Idul Fitri maupun beberapa hajatan yang digelar sehingga membutuhkan banyak daging ayam untuk dikonsumsi masyarakat.

Presiden Direktur PT Charoen Pokphand Tjiu Thomas Effendy mengatakan, saat ini Industri peternakan khususnya ayam sedang berkembang karena ditemukan beberapa inovasi seperti kandang tertutup yang efisien dalam menghasilkan daging ayam dengan kualitas

"Sistem kandang tertutup memungkinkan peternak menggunakan lahan yang tidak terlalu luas, namun kapasitas pemeliharaan lebih banyak. Di sisi lain lebih untung, karena tidak membutuhkan banyak tenaga kerja serta relatif aman dari resiko penyakit patogenik seperti flu burung," tuturnya dalam acara penganugerahan doktor honoris causa kepada Tjiu Thomas Effendy, Kamis (23/11/2017).

Thomas mengatakan, dari hasil riset yang telah dilakukan sebelumnya kandang terbuka hanya menghasilkan ayam seberat 1.5 kilogram, sedangkan kandang tertutup lebih efisien dengan berat ayam mencapai 1.66 kilogram per ekor.

Pihaknya mencontohkan di Provinsi Jawa Barat sudah banyak peternak ayam yang menggunakan kandang tertutup dengan jumlah 432 orang atau 33% dari total peternak ayam boiler yang ada di Indonesia. Selain itu, di Subang sebanyak 95% ayam boiler di produksi dari kandang tertutup.

"Sekarang peternak ayam boiler lebih suka menggunakan kandang tertutup ketimbang terbuka karena lebih efisien dengan hasil yang cukup menggembirakan," ujarnya.

Beberapa tahun terakhir, kemitraan dengan kandang tertutup berkembang signifikan karena perusahaan inti, khususnya integrator, memperluas fasilitas penetasan, pabrik pakan, rumah potong, dan pabrik makanan olahan dari ayam untuk meningkatkan kapasitas produksi sesuai potensi pasar.

Thomas menuturkan daya saing produksi unggas tergantung dari harga pokok per kilogram ayam hidup, dengan perbedaan harga pokok produksi kandang terbuka dan tertutup berkisar dari Rp500 sampai Rp1000 perkilogramnya.

"Populasi unggas per tahun berkisar 3,5 miliar ekor, di mana 80% nya atau sekitar 2,8 miliar merupakan kandang terbuka. Apabila 50% dari kandang atau 1,4 miliar ekor ayam dilakukan modifikasi menjadi kandang tertutup, maka potensi yang di dapat bisa mencapai minimal sebesar 700 miliar pertahun secara nasional," tegasnya.

Selain itu, keuntungan ekonomis penggunaan tekhnologi kandang tertutup adalah meningkatkan keandalan bio security sehingga relatif lebih aman dari ancaman penyakit hewani. Karena ketaatan terhadap bio security merupakan syarat utama untuk masuk industri pangan modern dan potensi ekspor.

Pembangunan kandang tertutup memang membutuhkan investasi lebih besar, namun bisa dilakukan bertahap dengan cara penutupan dinding dan alas menggunakan tirai. Disamping itu modifikasi juga meningkatkan frekuensi panen dari 6 kali pertahun menjadi 7 kali panen setiap tahunnya.

"Modifikasi ini sangat berhasil diterapkan contohnya di Jateng, sebanyak 31 peternak dengan populasi 600 ribu ekor berhasil melakukan pembangunan kandang dan meningkatkan kapasitas produksi, akhirnya sebagian peternak dapat membangun kandang tertutup modern secara lebih permanen," tuturnya.

Untuk konsumsi daging ayam terus naik tahun lalu saja jumlah daging yg di konsumsi sebesar 11.6 kilogram perkapita pada tahun 2016. Dengan pertumbuhan konsumsi daging ayam sebesar 11,7% pertahun maka di perkirakan pada tahun 2021 nanti, konsumsi nya akan mencapai 19,4 kilogram perkapita.

Thomas menuturkan, Pokphand juga menyediakan program kemitraan pagi pengusaha yang ingin mengembangkan usaha menjadi peternak ayam karena bisnis ayam potong ini sangat menjanjikan.

Lebih lanjut ia berharap,kepada pemerintah untuk mempermudah izin usaha ayam potong dan memberikan pinjaman terhadap para pelaku IKM memulai dan mengembangkan peternakan ayam potong.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper