Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembangan Kawasan Industri Butuh Keandalan Pasokan Listrik

Pengelola Kawasan Industri Kendal mengharapkan Perusahaan Listrik Negara menjamin keandalan pasokan bagi kawasan industri itu.
Maket kawasan industri kendal./Jababeka.com
Maket kawasan industri kendal./Jababeka.com

Bisnis.com, SEMARANG – Pengelola Kawasan Industri Kendal mengharapkan Perusahaan Listrik Negara menjamin keandalan pasokan bagi kawasan industri itu.

Chairman & Founder Jababeka Setyono Djuandi Darmono mengatakan semenjak diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong November 2016 lalu, pihaknya telah mampu menarik 35 perusahaan dari 300 perusahaan yang ditargetkan. Dari investor ini KIK telah mampu menarik investasi senilai Rp6,2 triliun.

“Kebutuhan listrik KIK tetap dari PLN. Tapi kami harapkan PLN bikin backup.  Backup yang besar. Kalau setiap pabrik bangun genset sendiri tentu tidak efisien,” kata Darmono, Selasa (28/11/2017).

Dia mengatakan, sebagai kawasan industri terpadu, KIK menawarkan kepastian kepada investornya. Jika PLN tidak dapat memastikan keandalan pasokan, maka pihaknya dapat membangun pembangkit mandiri.

“PLN katanya sekarang oversuplay. Kalau kami bangun PLN tentu keberatan, nah kami harus dukung PLN dong. Silahkan PLN semua, kalau kurang baru kami bangun. Kita siap bangun, asal excess power-nya dibeli PLN,” katanya.

Pihaknya juga mengundang investor properti untuk menyediakan apartemen sewa untuk pekerja. Saat ini terdapat potensi 10.000 karyawan yang beraktivitas di dalam areal kawasan industri. Para pekerja membutuhkan hunian yang dekat dengan kawasan pabrik agar dapat berkonsentrasi dalam bekerja.

“Kami perlu banyak lebih dari 100.000. Kalau investor mau bangun [apartemen pekerja] kami bisa fasilitasi. Sekarang tanahnya punya KIK, tapi boleh [model] kerja sama maupun beli ke kami,” katanya.

KIK sendiri, kata dia, menyiapkan 1.000 hunian bagi pekerja pada 2018. Akan tetapi peluang ini boleh dijalankan oleh investor strategis yang berminat menempatkan investasinya pada kawasan ini.

Pihaknya juga telah merampungkan pembangunan 14 unit standard factory atau pabrik siap pakai hingga persiapan pembangunan lapangan golf.

“[Persediaan] tanahnya kami kan luas. [Dalam design kami] di dalam mesti komplit. [Selain pabrik] Ada perumahan, ruko, hingga hiburan. Harapannya yang kerja tidak perlu jauh-jauh ke Semarang,” katanya.

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Jawa Bagian Tengah II (UIP JBT II) Amihwanuddin mengatakan hingga 2019 akan ada 7.220Mega Watt (MW) listrik yang akan masuk dalam sistem dari wilayahnya. Dengan besarnya kapasitas yang akan masuk maka industri maupun pengembang properti tidak perlu khawatir akan ketersedian energi listrik.

“Kami siap dan jamin pasti ada, kami akan menawarkan harga sedemikian rupa,” jelasnya.

Dia menjelaskan PLN dapat menjamin bagi pengembang kawasan maupun industri yang membutuhkan tambahan pasokan listrik untuk ekspansi maupun penyambungan baru akan langsung dilayani. Sedangkan tarif yang ditawarkan akan sangat kompetitif dibandingkan jika membangun pembangkit listrik mandiri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Editor : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper