Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Bright Gas di Soloraya Naik Signifikan di Akhir Tahun

Konsumsi Bright Gas 5,5 kilogram (kg) mengalami kenaikan signifikan di bulan ini. Kenaikan konsumsi ini didukung dari peralihan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, SOLO—Konsumsi Bright Gas 5,5 kilogram (kg) mengalami kenaikan signifikan di bulan ini. Kenaikan konsumsi ini didukung dari peralihan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).

Sales Executive Elpiji Soloraya Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV, Adeka Sangtraga Hitapriya, menyampaikan pada akhir November lalu, penjualan gas pink ini sebanyak 33.000 tabung per bulan. Namun hingga Sabtu (23/12) tercatat penjualan elpiji nonsubsidi ini sudah naik menjadi 37.000 tabung dan masih berpotensi meningkat sampai akhir bulan.

“Banyak pelaku UKM yang berpindah ke elpiji nonPSO [public service obligation] karena lebih hemat dan enggak perlu sering-sering ganti tabung. Perbandingannya kalau elpiji 3 kg digunakan satu sampai dua hari, Bright Gas 5,5 kg bisa digunakan empat hari sampai satu pekan,” ungkap Adeka kepada Espos, Selasa (27/12).

Dia mengatakan dari 8.400-an pangkalan, sekitar 87% sudah konsisten menjual Bright Gas 5,5 kg sehingga masyarakat pun semakin mudah membeli. Selain itu, modern outlet juga digandeng untuk menjual elpiji nonsubsidi ini.

“Saat ini penjualan Bright Gas masih melekat juga di pangkalan elpiji 3 kg. Ke depan, akan ada pangkalan khusus elpiji nonPSO tapi kalau misal ada pangkalan yang ingin menjual keduanya [elpiji subsidi dan nonsubsidi] bisa,” kata dia.

Dia mengatakan subsidi nonPSO ini dijual dengan harga Rp65.000 untuk isi ulangnya. Namun konsumen akan dikenai harga tambahan jika diantar langsung sampai rumah. Tambahan harga ini menyesuaikan dengan jarak yang ditentukan oleh agen atau pangkalan.

Data Pertamina MOR IV menunjukkan penjualan Bright Gas 5,5 kg sejak awal Desember selalu lebih dari rata-rata penjualan harian bulan sebelumnya, yakni 15 matrik ton (MT) menjadi 74,4 MT per hari atau menjadi 481%. Penjualan elpiji 3 kg juga mengalami kenaikan dari rata-rata normal 3.234 MT menjadi 3.362 MT atau naik menjadi 104%.

Salah satu warga Solo, Setyo, 29, mengaku saat ini cukup mudah membeli elpiji 3 kg, tidak seperti beberapa bulan yang lalu yang harus muter-muter untuk membeli gas melon.

Area Communication and Relation Manager Pertamina MOR IV, Andar Titi Lestari, mengatakan tidak hanya konsumsi elpiji 3 kg dan Bright Gas 5,5 kg yang naik, elpiji lain seperti elpiji 12 kg, elpiji 50 kg, dan Bright Gas 12 kg juga mengalami kenaikan, yakni masing-masing naik 20%, 5%, dan 18%.

Kenaikan ini didukung konsumsi masyarakat yang meningkat di akhir tahun mengingat banyaknya orang pulang kampung maupun wisatawan yang dayang ke wilayah Jateng-DIY.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper