Bisnis.com, JAKARTA—Harga properti di Purwokerto akan meningkat hingga Rp2 juta meter persegi meskipun bukan berada di area premium.
Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan mengatakan kenaikan harga tanah ini diimbangi dengan majunya perkembangan infrastruktur. Misalnya dengan semakin maraknya pembangunan pusat perbelanjaan baik modern maupun tradisional.
"Sedangkan jika tanah terletak di pusat kota seperti di Jalan Sudirman, harganya bisa dipasarkan antara Rp5 juta–Rp20 juta per meter perseginya. Tinggi, bukan?," ujar Ike melalui siaran pers, Rabu (3/1/2017).
Dia juga menyinggung tentang peluang investasi properti di kota ini semakim menarik. Selain dari destinasi wisata, limpahan pangsa sewa imbas hadirnya sejumlah perguruan tinggi ternama juga menjadi salah satu pemicu.
"Bayangkan dalam satu tahun, yield dari bisnis indekos bisa mencapai Rp15 juta," tutur Ike.
Menurut catatan Rumah.com Property Index di sepanjang tahun 2017, harga rumah tapak di Purwokerto mampu meningkat rata-rata 2,7% per kuartal. Uniknya, dari kuartal 4 2016 ke kuartal 1 2017 (qtq) median harga rumah naik sebesar 8,4%.
Tren kenaikan harga juga terjadi secara berturut-turut pada kuartal setelahnya. Median harga rumah di Purwokertu naik 2,35% pada kuartal 2 tahun 2017 dan 2,58% pada kuartal 3 tahun 2017. Namun di tiga bulan terakhir tahun 2017, harga justru turun -2,51%.
Ada beberapa lokasi hunian rumah tapak yang berpotensi mengalami pelonjakan. Salah satunya, Casa Royal yang dikembangkan PT. Mitra Sukses Berlian dengan unit tipe 60 dipasarkan Rp539 juta sedangkan tipe 73 dihargai Rp687 juta.
Sebelumnya, harga rumah bersubsidi di Bali juga diprediksi mengalami kenaikan 5% atau Rp141,1 juta menjadi Rp148,7 juta. Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Bali, Pande Agus Permana menilai kenaikan ini wajar dan umum berlaku tiap tahun dengan besaran tidak lebih dari 5%.