Bisnis.com, SEMARANG – PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) IV Region Jateng-DIY menggandeng Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang menggelar inspeksi mendadak (sidak) elpiji 3 kg di rumah makan dan industri di kota itu.
Pjs. Unit Manager Communication & CSR MOR IV Pertamina Muslim Dharmawan menjelaskan pihaknya sudah melakukan dua kali sidak pada awal tahun ini, yakni 3 Januari dan 8 Januari 2018.
“Pada sidak kedua, kembali kami menemukan puluhan LPG subsidi yang masih digunakan tidak tepat sasaran,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (9/1/2018).
Menurutnya, kegiatan itu bertujuan untuk menertibkan penyaluran elpiji tepat sasaran dan memberi efek jera kepada masyarakat dan pengusaha yang tidak berhak menggunakan elpiji subisdi.
Sidak pihak Polrestabes Semarang bersama Pertamina MOR IV Region Jateng dan DIY dilakukan pada industri kerupuk rambak, satu agen elpiji, dan satu rumah makan.
Dia menjelaskan tim gabungan menemukan fakta bahwa industri kerupuk rambak milik Ali Yahya yang pada sidak pertama ditemukan menggunakan elpiji 3 kg, saat kunjungan kali kedua itu masih menggunakan 90 tabung elpiji 3 kg.
“Akhirnya, tim Polrestabes dan Pertamina kembali menegur pemilik usaha tersebut,” ujarnya.
Sales Executive LPG Pertamina Bima Kusuma Aji mengapresiasi industri dan rumah makan yang telah mematuhi peraturan agar menggunakan elpiji untuk industri.
“Contohnya, Rumah Makan Sampurna Jln. Raya Mangkang dan industri kerupuk rambak Bu Sami yang pada sidak pertama masih menggunakan elpiji 3 kg, pada sidak kedua ini sudah beralih ke elpiji nonsubsidi,” ungkapnya.
Sidak kali kedua itu ditutup dengan kunjungan ke industri rambak Solikin yang ditemukan masih menggunakan elpiji 3 kg dan memiliki stok 80 tabung elpiji 3 kg.
Pemilik usaha tersebut mengaku tidak mengetahui bahwa usahanya tidak boleh menggunakan elpiji 3 kg dan berjanji akan beralih menggunakan elpiji nonsubsidi.
“Kan sudah tertulis di tabung, hanya untuk masyarakat miskin. Seharusnya pelaku industri ini merasa malu mengambil hak orang miskin. Apabila alasannya elpiji nonsubsidi susah dicari, tim dari Hiswana Migas dari agen elpiji nonsubsidi resmi Pertamina, langsung hubungi agen dan langsung diantar, sangat mudah untuk memperolehnya,” ujar Bima.
Sementara itu, Kasubnit II Unit II Satintelkam Polrestabes Semarang Iptu Priatino Utomo menuturkan tim gabungan ini akan terus bergerak meninjau industri dan rumah makan guna memastikan penggunaan elpiji bersubsidi telah tepat sasaran, sehingga masyarakat miskin dan pelaku usaha mikro yang memang berhak menggunakan elpiji 3 kg tidak kesulitan mencarinya.
Berbeda dengan sidak pertama, pada sidak kedua tim gabungan juga mengunjungi gudang agen elpiji 3 kg PT. Lamora Patra Jaya.
Direktur PT Lamora Patra Jaya Bambang menuturkan setiap hari pihaknya menyalurkan 1.800 tabung elpiji 3 kg ke 70 pangkalan di seluruh Kota Semarang yang dilengkapi dengan data laporan penyaluran agen serta logbook pangkalan.
Laporan tersebut merupakan salah satu upaya Pertamina untuk memastikan bahwa agen dan pangkalan telah mendistribusikan LPG Subsidi secara tepat sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan.