Bisnis.com, YOGYAKARTA – Daerah Istimewa Yogyakarta perlu memanfaatkan momentum pertumbuhan dengan mencari alternatif sumber-sumber pendorong pertumbuhan baru, salah satunya melalui pengembangan industri kreatif.
Budi Hanoto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, mengatakan animasi dan games menjadi salah satu fokus pengembangan DIY di bidang industri kreatif, di samping fesyen, kuliner, dan kerajinan.
Hal ini cukup beralasan karena DIY memiliki keunggulan dari sisi kualitas sumber daya manusia, ditunjukkan dengan Indeks Pembangunan Manusia DIY yang berada di peringkat kedua tertinggi di Indonesia, setelah DKI Jakarta.
“Meskipun potensi pasar lokal dan global di sektor animasi dan games sangat besar, tantangannya juga tak kalah besar. Permasalahan yang sering dijumpai para pelaku animasi dan games yakni belum adanya skema pembiayaan khusus animasi dan games dari perbankan,” kata Budi dalam siaran pers pada Rabu (10/1/2018).
Hal ini disebabkan oleh sebagian besar pelaku pada industri animasi dan games adalah perseorangan (usaha kecil mikro/UKM). Untuk itu, pembentukan Tim Penguatan UKM lintas lembaga di DIY diyakini mampu mengakselerasi masalah modal dan mempermudah akses keuangan UMKM agar lebih bankable.
Budi menyampaikan hal tersebut saat bertemu dengan Dewan Perwakilan Daerah RI Dapil DIY yang berkunjung ke Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY.
Kunjungan kerja tersebut membahas penguatan sinergi dan koordinasi antara DPD, Bank Indonesia DIY, dan pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkesinambungan.
Juga hadir GKR Hemas, Ketua OJK, dan OPD terkait, di antaranya Bappeda DIY dan kab/kota, DKPM DIY dan kab/kota, Biro Perekonomian DIY, Kadin DIY, BKPM DIY, Ditjen Perbendaharaan, Disperindag DIY, Dinas Koperasi dan UMKM DIY, DPPKA DIY, Dinas Pekerjaan Umum DIY, dan Dinas Perizinan Kota Yogyakarta.