Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengungkapkan rencana pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat kini masuk dalam tahap prakualifikasi.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Sri Hartoyo mengatakan saat ini Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang selaku penanggung jawab proyek membuka prakualifikasi pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat.
“Ini dalam tahap request for pre-qualification. Prakualifikasi selama 3 bulan,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (10/1/2018).
Penetapan pemenang ditargetkan dapat dilakukan pada Juni 2018. Proyek SPAM Semarang Barat ini memiliki nilai investasi sekitar Rp1,1 triliun.
Proyek air minum ini memiliki kapasitas kurang lebih 750 liter per detik untuk menyediakan air minum untuk 31 kelurahan di tiga kecamatan dengan estimasi 60.000 keluarga yang belum tersambung dengan jaringan sistem SPAM di wilayah Semarang Barat, Tugu, dan Ngaliyan.
SPAM Semarang Barat ini akan dilaksanakan dengan skema bangun, guna, dan serah (build, operate, & transfer/BOT) dengan masa kerja sama selama 25 tahun setelah proyek beroperasi secara komersial.
Sri menuturkan proyek SPAM Semarang Barat ini meliputi pembangunan instalasi pengolahan air dengan kapasitas 1.000 liter per detik. Lalu pembangunan pipa transmisi air bersih kurang lebih sepanjang 10,50 km.
Proyek SPAM di wilayah Semarang ini termasuk daftar proyek strategis nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016.
SPAM Semarang Barat juga termasuk dalam buku proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) atau PPP Book 2017.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana Kementerian PUPR Haeruddin C. Maddi menuturkan dalam rangka mendukung SPAM Semarang Barat tengah dilakukan pembangunan bendung kecil dan yang ada di Bendungan Jatibarang akan dialirkan sebanyak 1.050 liter per detik.
“Kira-kira 3 km dari bendungan, kami akan bangun bendung lalu dibangun pembatas besi jaringan sepanjang 2,3 km sampai dengan water treatment plant,” tuturnya.
Di WTP akan ditempatkan dua pompa air dengan kapasitas 500 liter per detik. Pembangunan bendung dan jaringan WTP membutuhkan anggaran Rp105 miliar. “Ini ditargetkan selesai pada akhir 2018,” kata Haeruddin.