Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekstil dan Kayu Penopang Ekspor Jawa Tengah

Komoditas tekstil, kayu dan barang dari kayu masih menjadi penopang ekspor di Provinsi Jateng pada Desember untuk nilai masing-masing sebesar US$237,85 juta, US$77,46 juta dan US$57,87 juta.
Ilustrasi./Reuters
Ilustrasi./Reuters

Bisnis.com, SEMARANG—Komoditas tekstil, kayu dan barang dari kayu masih menjadi penopang ekspor di Provinsi Jateng pada Desember untuk nilai masing-masing sebesar US$237,85 juta, US$77,46 juta dan US$57,87 juta, dengan pangsa pasar masing-masing 42,31%, 16,18% dan 10,88% terhadap total ekspor kumulatif Januari - Desember 2017.

Ketiga komoditas tersebut masih menjadi andalan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 2017.

Kepala Bidang Statistik dan Distribusi BPS Provinsi Jateng Sri Herawati menjelaskan, ketiga komoditas tersebut merupakan andalan Jateng karena di beberapa kota seperti Semarang, Pekalongan dan kawasan Eks Karesidenan Surakarta banyak menghasilkan produk tekstil.

Sementara untuk produk dari kayu dan olahan dari kayu Kabupaten Jepara dan Kudus banyak olahan ukir dari bahan kayu. Sebab dari kawasan pantura Jateng, tersebut masih menjadi penopang ekspor yang ada di provinsi ini.

"Nilai ekspor Jawa Tengah bulan Desember 2017 mencapai US$519,93 juta atau mengalami penurunan sebesar 1,26% dibanding ekspor November 2017 [US$526,56 juta]. Sedangkan bila dibandingkan dengan Desember 2016 [year on year] ekspor Jawa Tengah turun sebesar US$3,65 juta 0,70% . Ekspor kumulatif Januari-Desember 2017 mencapai US$5393,05 juta naik 11,21% dari ekspor kumulatif Januari-Desember 2016 [US$ 5.389,14 juta]," ujar Sri pada Senin (15/1/2018).

Sri menambahkan, negara pangsa pasar utama ekspor Jawa Tengah selama bulan Desember 2017 adalah Amerika Serikat, Jepang dan Tiongkok. Ekspor ke Amerika Serikat pada bulan Desember 2017 mencapai angka terbesar yaitu US$147,13 juta, ekspor ke Jepang sebesar US$64,51 juta, dan ekspor ke Tiongkok mencapai US$40,48 juta. Peranan ketiga negara tersebut terhadap total ekspor Jawa Tengah periode Januari-Desember 2017 mencapai 47,11%.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jateng Frans Kongi mengatakan, garmen masih menjadi komoditas terbanyak untuk ekspor di Jateng. Tentunya bukan hanya garmen, namun olahan kayu juga menjadi komoditas eskpor yang cukup banyak.

Secara umum, di 2017 pengusaha garmen merasa diuntungkan dengan produk mereka yang banyak di eskpor ke luar negeri sebagai komoditas utama di Jateng. Sementara untuk kayu, dan olahan kayu masih sama seperti 2016 belum ada peningkatan yang signifikan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper