Bisnis.com, YOGYAKARTA—Suplai elpiji 3kg di DIY sepanjang 2017 diakui masih melebihi batas kuota yang ditetapkan. Namun jumlahnya diklaim sudah kurang dari satu persen.
Hal tersebut diungkapkan Marketing Branch Manager Pertamina DIY dan Surakarta, Dody Prasetya, Selasa (16/1). “Tahun 2018 ini distribusi elpiji 3kg diharapkan lebih bisa dikendalikan sehingga kuotanya mencukupi,” kata dia.
Dody mengatakan, kebutuhan elpiji 3kg pastikan akan selalu meningkat karena belum ada pembatasan yang jelas. Meski sudah disosialisasikan jika elpiji bersubsidi ditujukan untuk konsumsi rumah tangga dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), batas boleh atau tidaknya menggunakan gas melon nyatanya memang masih samar.
Tingkat konsumsi elpiji bersubsidi di DIY diketahui mencapai sekitar 20 persen, sedangkan sisanya sudah menggunakan elpiji nonsubsidi. Dody lalu memaparkan, Pertamina terus berupaya menekan kelebihan kuota gas melon dengan mengajak masyarakat untuk beralih ke bright gas atau produk nonsubsidi lainnya.
“Di wilayah DIY juga ada program penggunaan elpiji nonsubsidi bagi ASN dan TNI/Polri serta program Kampung Bright Gas,” ujar Dody.
Sebelumnya, kestabilan harga elpiji 3kg juga mendapatkan perhatian khusus selain permasalahan kelebihan pasokan.