Bisnis.com, SLEMAN—Menjelang akhir pekan ketiga Januari 2018, harga daging ayam terpantau masih mencapai Rp36.000 per kilogram. Para pedagang mengaku tidak tahu mengapa harga belum juga menurun selain informasi mengenai stok daging ayam menipis.
Seorang pedagang di Pasar Stan, Depok, Sleman, Paiman mengatakan kenaikan harga mulai terjadi sejak menjelang perayaan Natal pada Desember 2017 lalu. “Sebelum itu, harganya Rp30.000 sampai Rp32.000. Mau Natal itu mulai naik terus sampai sekarang jadi Rp36.000 per kilo,” ungkap Paiman, Kamis (18/1/2018).
Paiman berpendapat, kenaikan harga memang kerap terjadi pada momen tertentu seperti Natal dan tahun baru. Kondisi itu umumnya disebabkan meningkatkan permintaan konsumen, sedangkan stok yang tersedia cenderung tidak bertambah atau malah berkurang. Harga semestinya turun secara bertahap setelah momen khusus itu berakhir. Namun, Paiman juga heran kenapa daging ayam masih mahal sampai sekarang.
“Kemarin itu [menjelang Natal] katanya stok sedikit jadi mahal. Sekarang kayaknya ayam sudah banyak tapi ternyata masih mahal juga,” ujar Paiman.
Paiman rata-rata mampu menjual hingga 100 ekor daging ayam per hari. Meski harga naik, dia mengaku keuntungan yang didapat justru lebih sedikit. “Untungnya malah lebih banyak kalau harganya pas biasa. Kalau ini enggak bisa ambil banyak [untung]. Dapatnya sudah mahal jadi mesti dijual lebih mahal juga biar untung banyak tapi kasian yang beli,” kata Paiman.