Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komoditi Makanan Paling Berdampak pada Kemiskinan di Jateng

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mengungkapkan pada bulan Maret 2018, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah mencapai 3,90 juta orang (11,32%), berkurang 329.000 orang dibandingkan dengan kondisi September 2017 yang sebesar 4,20 juta orang (12,23%).
Wisatawan mengunjungi Candi Borobudur, di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (20/6/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Wisatawan mengunjungi Candi Borobudur, di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (20/6/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, SEMARANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mengungkapkan pada bulan Maret 2018, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah mencapai 3,90 juta orang (11,32%), berkurang 329.000 orang dibandingkan dengan kondisi September 2017 yang sebesar 4,20 juta orang (12,23%).

Adapun persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2017 sebesar 10,55%, turun menjadi 9,73% pada Maret 2018.

"Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan juga turun dari 13,92% pada September 2017 menjadi 12,99% pada Maret 2018," kata Kepala BPS Provinsi Jateng, Margo Yuwono, Senin (16/7/2018).

Selama periode September 2017 - Maret 2018, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 99,42 ribu orang (dari 1,82 juta orang pada September 2017 menjadi 1,72 juta orang pada Maret 2018).

Sementara di daerah perdesaan juga mengalami penurunan sebanyak 288.000 rang (dari 2,38 juta orang pada September 2017 menjadi 2,18 juta orang pada Maret.

Dijelaskan, peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang. pendidikan, dan kesehatan).

"Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada Maret 2018 tercatat sebesar 73,33%. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi September 2017 yaitu sebesar 73,38%," ujarnya.

Sedangkan, jenis komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan maupun di perdesaan adalah beras, rokok kretek fillter, telur ayam ras, daging ayam ras, gula pasir, tempe, tahu mie instan, bawang merah dan kue basah.

Sementara itu lanjut dia, untuk komoditi bukan makanan yang besar pengaruhnya adalah perumahan, listrik, bensin, pendidikan, kesehatan dan perlengkapan mandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper