Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panen Raya Tembakau, Ganjar Optimistis Kebutuhan Jawa Tengah Terpenuhi

Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo optimistis hasil panen tembakau tahun ini bisa memenuhi kebutuhan tembakau di Jateng.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat melakukan panen tembakau di Desa Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali./Istimewa
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat melakukan panen tembakau di Desa Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali./Istimewa

Bisnis.com, SEMARANG - Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo optimistis hasil panen tembakau tahun ini bisa memenuhi kebutuhan tembakau di Jateng.

Hal itu dia ungkapkan saat mengawali panen raya tembakau di Desa Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali.

Ganjar menuturkan, terkait dengan potensi tembakau, dia berkomitmen untuk melindungi dan membela berbagai kepentingan petani tembakau dari berbagai daerah.

Ganjar mengatakan akan selalu berada di barisan terdepan untuk membela petani tembakau.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat melakukan panen tembakau di Desa Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali./Istimewa
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat melakukan panen tembakau di Desa Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali./Istimewa
 

“Mohon maaf bukan cerita soal isu kesehatannya, tapi ada sebuah tradisi panjang, kultural, ekonomi, dan banyak hal yang terkait dengan tembakau," katanya dalam keterangan resminya, Kamis (2/8/2018).

Ganjar mengaku sudah berbicara dengan Menteri Perdagangan, Menteri Perekonomian, bahkan Presiden Joko Widodo agar pemerintah melakukan pembatasan impor tembakau sebagai upaya nyata melindungi petani tembakau.

“Rumusnya sederhana saja sebenarnya, memang kebutuhan tembakau nasional kurang, tapi kalaulah diperlukan belilah tembakau lokal, sisanya silakan beli [impor]," jelasnya.

Dengan begitu, menurut Ganjar, petani tembakau bisa berkomproni dan harga tembakau di kalangan petani lokal bisa tetap terjaga.

Terkait pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang tembakau yang nuansa politiknya cukup tinggi, Ganjar meminta agar hal itu terus berproses.

“Titip saja kepada para pengambil keputusan di sana, lindungi tembakau tanah air, kualitas tembakau dalam negeri bagus,” ucapnya.

Ganjar menceritakan, awal masa panen itu dibalut dalam sebuah tradisi turun-temurun yang digelar warga desa dengan tajuk Ritual Tungguk Tembakau.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat melakukan panen tembakau di Desa Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali./Istimewa
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat melakukan panen tembakau di Desa Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali./Istimewa

Setiap tahun Ganjar hadir dalam ritual ini. Ia mengawali panen dengan memetik 12 daun tembakau diiringi doa-doa dari tetua desa.

Sebelumnya, Ganjar juga didaulat memotong tumpeng besar sebagai tanda syukur atas berkah Yang Maha Kuasa.

Dengan latar belakang Gunung Merbabu, Ganjar yang dijuluki Senopati Tembakau itu tampak semangat memetik lembar demi lembar daun pada hamparan tanaman tembakau di ketinggian 106 meter di atas permukaan laut (dpl).

Usai ritual, Ganjar diarak menuju panggung terbuka. Grup drum band dan penari reog berkostum daun yang seluruh anggotanya anak-anak menyambut kedatangan sang gubernur.

Ganjar mengatakan, ritual Tungguk Tembakau memiliki potensi wisata yang dahsyat untuk dikembangkan. Ia berharap gelaran ini bisa memikat masyarakat untuk datang ke Desa Senden.

“Potensi wisata ini dashyat, tinggal dikelola agar menjadi destinasi wisata yang menarik,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper