Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Didorong Berinvestasi di Jawa Tengah

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saat ini sedang gencar melakukan perbaikan infrastruktur dan kemudahan perizinan untuk menarik banyak investor.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menjelaskan cenderamata wayang kepada Wali Kota Brisbane Graham Quirk di Kantor Gubernur Jateng Senin (23/7/2018)./Bisnis- Alif Nazzala Rizqi
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menjelaskan cenderamata wayang kepada Wali Kota Brisbane Graham Quirk di Kantor Gubernur Jateng Senin (23/7/2018)./Bisnis- Alif Nazzala Rizqi

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saat ini sedang gencar melakukan perbaikan infrastruktur dan kemudahan perizinan untuk menarik banyak investor.

Jateng merupakan daerah yang mempunyai potensi besar untuk dibangun industri baru.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan kemudahan perizinan menjadi perhatian khusus Pemprov tahun ini. Sebab, dengan kemudahan perizinan akan menarik banyak investor untuk masuk dan mengembangkan usaha di Jawa Tengah.

"Kami dari Pemprov secara serius membenahi perizinan investasi agar memudahkan pengusaha. Alhamdulilah kemarin Jateng juga berhasil menjadi juara 1 untuk kemudahan perizinan usaha," kata Ganjar, Minggu (19/8/2018).

Ganjar menuturkan, DPMPTSP menjadi bagian penting yang memang diperhatikan selama ia memimpin karena banyaknya komplain dari pengusaha.

Salah satu terobosan yang dilakukan DPTMPTSP yakni dengan membuat Sistem Aplikasi Perizinan Jawa Tengah (SIAP Jateng) yang diluncurkan akhir 2017. Ini sebagai komitmen pelayanan mudah, murah, dan cepat.

Hal yang masih menjadi harapannya yaitu memperbaiki sistem informasi tentang investasi di Jawa Tengah. Selain itu juga kerjasama yang baik dengan kabupaten/ kota. 

"Saya berharap di sistem informasi ini akan memudahkan calon investor, jadi kayak peta untuk mengetahui kondisi investasi di Jateng. Sehingga kalau mau investasi tinggal apply lewat aplikasi dan saat calon investor datang itu sudah ada gambaran tempat di mana dan mau investasi apa,” jelasnya. 

Untuk lebih meningkatkan kinerja dari PTSP dirinya menginginkan PTSP provinsi hingga kabupaten/kota bisa membuat SOP yang akan digunakan sebagai standar regulasi pelayanan. Namun demikian, ia menegaskan Jateng ramah investasi dengan tetap memperhatikan lingkungan, tata ruang serta kondisi sosial daerah sekitar.

Sebelumnya, Ketua DPP Apindo Jateng Frans Kongi mengatakan arus investasi sudah cukup terlihat sejak awal tahun. Ketahanan industri di Jateng pun dinilai sudah cukup baik.

"Meskipun ada gangguan dari nilai tukar dan defisit neraca perdagangan, saya kira fundamental ekonomi kita baik dan inflasi pun tidak terlalu tinggi. Masih banyak kesempatan berinvestasi di Jateng," ujarnya, 

Menurutnya, investasi bisa benar-benar terganggu apabila terjadi kekacauan seperti demonstrasi besar-besaran. Namun, dia menilai kecil kemungkinan hal tersebut akan terjadi.

"Situasi politik pasti berpengaruh. Tapi, kita kita banyak pengalaman dan saya kira masyarakat dan aparat juga sudah paham pentingnya bersama-sama menjaga iklim investasi," katanya.

Dia juga menilai peran pemerintah pusat untuk menarik investasi masuk sudah cukup baik.  Frans mengungkapkan beberapa permintaan pengusaha sudah dikabulkan oleh pemerintah, salah satunya insentif untuk industri padat karya.

Faktor masih yang cukup mengganjal di kalangan pengusaha adalah bunga bank. Menurutnya, apabila bunga bank bisa diturunkan maka investasi akan makin lancar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper