Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepemimpinan Gubernur Ganjar Lima Tahun Mendatang, Berikut Tantangannya

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan Jawa Tengah di bawah kepemimpinannya ke depan menghadapi tantangan.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (depan, kanan) dan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin (kiri, depan) saat menghadiri pesta rakyat Tasyukuran Warga Jawa Tengah di halaman kantor Gubernur Jateng, di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (7/9/2018). Pesta rakyat digelar sebagai bentuk syukur atas dilantiknya Ganjar Pranowo dan Taj Yasin sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2018-2023. /Antara-Rekotomo
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (depan, kanan) dan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin (kiri, depan) saat menghadiri pesta rakyat Tasyukuran Warga Jawa Tengah di halaman kantor Gubernur Jateng, di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (7/9/2018). Pesta rakyat digelar sebagai bentuk syukur atas dilantiknya Ganjar Pranowo dan Taj Yasin sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2018-2023. /Antara-Rekotomo

Bisnis.com, SEMARANG - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan Jawa Tengah di bawah kepemimpinannya ke depan menghadapi tantangan. Meski dalam periode sebelumnya banyak tercipta capaian positif.

"Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah berfluktuasi positif dari 5,14% tahun 2013 menjadi 5,54% pada triwulan III tahun 2018. Angka ini lebih baik dibanding perekonomian nasional di periode yang sama, yakni 5,06% year on year," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Senin (10/9/2018).

Untuk capaian pengurangan kemiskinan per Maret 2018 sebesar 11,32% atau turun sebanyak 3,24% dari capaian awal Maret 2013, yaitu 14,56%. Dari angka tersebut, bisa dihitung, rata-rata penurunannya sebesar 0,65%/ tahun.

Sehingga, jika dilihat dari trendline kinerja penurunan kemiskinan Maret 2013 - Maret 2018, semakin baik. Bahkan pada Maret 2017 - Maret 2018 merupakan kinerja penurunan kemiskinan tertinggi selama periode 5 tahun, yakni 1,69%.

"Jika dibandingkan provinsi lain di Indonesia, kinerja penurunan penduduk miskin di Jateng periode September 2017 sampai Maret 2018 merupakan yang tertinggi. Jumlahnya turun 300,29 ribu jiwa atau turun 0,91%," tuturnya.

Pada aspek pembangunan sumber daya manusia, indeksnya mengalami peningkatan dan termasuk dalam kategori tinggi. Pada 2017, IPM nya 70,52, naik 0,54 poin dari 2016 yang berada di angka 69,98. Tiap komponen pembentuk IPM, lanjut Ganjar, memang meningkat. Namun, yang masih perlu dipacu adalah rata-rata lama sekolah yang masih di angka 7,27 tahun.

"Memperhatikan segala capaian kinerja pembangunan, PR yang belum terselesaikan dan berbagai masukan serta pertimbangan para pakar selama ini, maka lima tahun ke depan pembangunan Jateng kami prioritaskan pada penguatan kualitas SDM," tandas dia.

Prioritas tersebut, sambung dia, juga didasarkan pada tantangan pembangunan yang semakin kompleks ke depan. Hanya kesiapan SDM berkualitas yang akan dapat menjawab tantangan tersebut. Karena itu, pihaknya berharap dewan bisa memberikan dukungan untuk meningkatkan anggaran pada sektor pembangunan SDM.

"Seiring penambahan anggaran pada sektor ini, kami akan memberikan lebih banyak lagi bantuan kepada lembaga-lembaga pendidikan, termasuk pondok pesantren dan sebagainya.Kami akan selalu mendorong bantuan yang diberikan bukan hanya untuk membangun fasilitas, tetapi juga penguatan karakter anak maupun masyarakat Jawa Tengah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler