Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Rupiah Tembus Rp15.000: Harga Properti Berpeluang Naik

Kian lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat meningkatkan risiko kenaikan harga properti di Jawa Tengah.
Pekerja mengerjakan pembangunan salah satu perumahan mewah di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (15/1). Data Bank Indonesia (BI) menyebutkan, kredit real estate tumbuh 8,7 persen atau menjadi Rp135,7 triliun per November 2017, sementara kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) tumbuh 11 persen. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Pekerja mengerjakan pembangunan salah satu perumahan mewah di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (15/1). Data Bank Indonesia (BI) menyebutkan, kredit real estate tumbuh 8,7 persen atau menjadi Rp135,7 triliun per November 2017, sementara kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) tumbuh 11 persen. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, SEMARANG - Kian lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat meningkatkan risiko kenaikan harga properti di Jawa Tengah.

Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Jateng MR Prijanto mengatakan sejauh ini para pengembangan belum menaikkan harga untuk properti yang masih dalam tahap pembangunan. Namun, dengan adanya beberapa material yang harus diimpor, harga properti berpeluang naik.

"Untuk sekarang belum ada yang menaikkan harga karena mungkin kontrak-kontrak pembelian barang dilakukan sebelum dolar sedang tinggi-tingginya," katanya kepada Bisnis, baru-baru ini.

Dia mengungkapkan beberapa barang impor yang bisa mendorong peningkatan harga properti tersebut antara lain baja, lift, maupun ekskalator. Namun, Prijanto mengaku belum bisa memperkirakan berapa potensi kenaikan harga properti apabila nilai tukar rupiah tetap bertahan di kisaran Rp15.000 per dolar AS.

Menurutnya, saat ini justru jadi momen yang tepat bagi calon pembeli untuk segera melakukan transaksi. Hal tersebut untuk mengantisipasi kenaikan harga yang bisa terjadi dalam waktu dekat.

"Justru sebelum naik segera ambil. Kalau yang mulai bangun sekarang-sekarang mungkin harganya sudah naik," ujarnya.

Adapun sepanjang tahun ini DPD REI Jateng menargetkan penjualan 10.000 unit properti setelah sempat mengalami penurunan pada tahun lalu.

Dia menjelaskan pada 2016 penjualan properti di Jateng mencapai sekitar 11.500 unit. Jumlah tersebut anjlok sekitar 15% menjadi 9.800 unit saja di 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lucky Leonard
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper