Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Omzet 10 BUMD Jateng Digenjot untuk Dongrak PAD

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saat ini sedang mengoptimalkan 10 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mendongkrak PAD. Pasalnya, capaian kontribusi dari 10 BUMD Jateng cukup berhasil yakni Rp459 miliar pada tahun 2017 melebihi target yang telah ditetapkan yakni Rp458 miliar.
Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jateng Budiyanto/Bisnis- Alif Nazzala Rizqi
Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jateng Budiyanto/Bisnis- Alif Nazzala Rizqi

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah saat ini sedang mengoptimalkan 10 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mendongkrak PAD. Pasalnya, capaian kontribusi dari 10 BUMD Jateng cukup berhasil yakni Rp459 miliar pada tahun 2017 melebihi target yang telah ditetapkan yakni Rp458 miliar.

Adapun, dari 10 BUMD yang dimiliki oleh Pemprov yakni PT Bank Jateng, PT Citra Mandiri Jawa Tengah, BPR BKK, PT perusahaan daerah air bersih (PDAB), Kawasan Industri Wijaya Kusuma, PT Askrida, PT PRPP, PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT), PT SPHC, dan PT Jamakrida.

Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jateng Budiyanto menuturkan, BUMD tahun ini sedang digenjot untuk mendapatkan banyak PAD. Hal ini, dikarenakan Pemprov Jateng sedang mengoptimalkan sektor lain pendulang PAD selain pajak.

"Tahun ini BUMD sedang kami dorong untuk mendapatkan banyak penghasilan untuk mendongkrak PAD. Jika seluruh BUMD memberikan kontribusi positif maka PAD Jateng dipastikan mengalami kenaikan," kata Budiyanto Senin (8/10/2018).

Kendati demikian, dari 10 BUMD yang dimiliki oleh Pemprov Jateng baru 9 yang memberikan kontribusi langsung. Pasalnya, PT PRPP Jawa Tengah belum memberikan kontribusi terhadap PAD karena masih mempunyai sejumlah hutang.

Menurutnya, selama ini PT PRPP belum pernah memberikan pemasukan untuk Pemprov Jateng. Hal ini dikarenakan, setiap tahun PT PRPP harus mencicil hutang yang harus dibayarkan.

"Memang selama ini PT PRPP belum memberikan kontribusi terhadap PAD karena harus membayar hutang. Tetapi direksi dari PRPP menginformasikan, jika tahun 2019 nanti sudah bisa menyetorkan deviden karena hutang yang sudah lunas," tuturnya.

Lebih lanjut Budiyanto menambahkan, kinerja BUMD di Jateng perlu ditingkatkan. "Harusnya Pemprov mempelajari mekanisme pengelolaan BUMD dari Provinisi DKI Jakarta. Pasalnya, BUMD di Jakarta maju dengan pesat dan memberikan kontribusi cukup besar terhadap PAD," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper