Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kota Satu Properti Genjot Pendapatan Berulang

PT Kota Satu Properti Tbk. terus menggenjot lini usaha perhotelan untuk meningkatkan porsi pendapatan berulang (recurring income) dari 40% menjadi 50% dari total pendapatan perseroan.
Direktur Bursa Efek Indonesia IGD Nyoman Yetna Setya (ketiga dari kanan) memberikan  sertifikat pencatatan perdana saham PT Kota Satu Properti Tbk. kepada Dirut Kota Satu Properti Herowiratno Gunawan, Senin (5/11/2018)./ Bisnis - Emanuel B. Caesario
Direktur Bursa Efek Indonesia IGD Nyoman Yetna Setya (ketiga dari kanan) memberikan sertifikat pencatatan perdana saham PT Kota Satu Properti Tbk. kepada Dirut Kota Satu Properti Herowiratno Gunawan, Senin (5/11/2018)./ Bisnis - Emanuel B. Caesario

Bisnis.com, SEMARANG — PT Kota Satu Properti Tbk. terus menggenjot lini usaha perhotelan untuk meningkatkan porsi pendapatan berulang (recurring income) dari 40% menjadi 50% dari total pendapatan perseroan.

Emiten dengan kode sahan SATU tersebut memperkirakan recurring income akan mulai meningkatkan porsinya dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Setelah itu, recurring income diharapkan bisa menemui titik keseimbangannya bersama pendapatan dari penjualan real estate.

"Mungkin akan mencapai level equilibrium itu tiga sampai empat tahun dari sekarang," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (27/11/2018).

Dia menjelaskan recurring income tersebut akan ditambah dari segmen commercial property yang bakal dijajaki perseroan. Dengan demikian, recurring income tersebut bisa lebih cepat mengejar penjualan real estate.

"Jadi kita tambah dari hotel dan coba nanti masuk ke commercial property. Jadi bisa mengimbangi real estate kami yang pastinya akan terus bertambah juga," katanya.

Adapun hingga akhir tahun ini, perseroan memproyeksikan pendapatan akan mencapai Rp42 miliar, meningkat dibandingkan dengan tahun lalu Rp35 miliar. Sementara itu, pada tahun depan diproyeksikan akan meningkat menjadi Rp70 miliar hingga Rp80 miliar.

Laba bersih hingga akhir tahun ini diperkirakan akan berkisar antara Rp4 miliar hingga Rp5 miliar. Tahun depan, targetnya menjadi Rp10 miliar hingga Rp15 miliar.

Menurut Priyatna, target tersebut sangat mungkin tercapai dengan catatan kondisi ekonomi dan keamanan nasional tetap terjaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lucky Leonard
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper