Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina MOR IV Beri Pelatihan Kesehatan Warga Semarang

PT Pertamina MOR IV mengadakan kegiatan bakti sosial berupa sosialisasi kesehatan dan revitalisasi dua posyandu di Kelurahan Kemijen Semarang. Dalam penyuluhan kesehatan, Pertamina MOR IV menghadirkan dokter ahli dari RS Hermina Pandanaran.
Penyerahan bantuan alat kesehatan di Kelurahan Kemijen Semarang/Alif Nazzala Rizqi
Penyerahan bantuan alat kesehatan di Kelurahan Kemijen Semarang/Alif Nazzala Rizqi

Bisnis.com, SEMARANG - PT Pertamina MOR IV mengadakan kegiatan bakti sosial berupa sosialisasi kesehatan dan revitalisasi dua posyandu di Kelurahan Kemijen Semarang. Dalam penyuluhan kesehatan, Pertamina MOR IV menghadirkan dokter ahli dari RS Hermina Pandanaran.

"Kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian HUT ke-61 Pertamina. Kami memiliki kepedulian kepada masyarakat supaya memiliki kualitas kehidupan yang lebih baik. Terutama di bidang kesehatan. Kelurahan Kemijen ini masuk di ring 1 Pertamina MOR IV Jateng," Ketua Persatuan Wanita Patra (PWP) MOR IV Devi Sinta Senin (3/12/2018).

Section Head Medical Pertamina MOR IV, Sari Kusumaninggar mengungkapkan, bakti sosial di Kemijen melibatkan kader-kader kesehatan. Menurutnya, ada puluhan kader kesehatan Kelurahan Kemijen yang mengikuti kegiatan ini, para kader ini pun sangat antusias dalam mendengarkan arahan dari dokter.

"Dalam acara ini kami berkomitmen untuk menjaga kesehatan penduduk terutama yang berada di ring 1. Ini dilakukan agar masyarakat semakin sadar betapa pentingnya kesehatan," katanya.

Sementara itu, Kasi Pemerintahan dan Pembangunan Kelurahan Kemijen Nuriyah menjelaskan, persoalan gizi buruk masih menjadi persoalan kesehatan bagi warga di Kelurahan Kemijen.

Nuriyah mengatakan, warga Kemijen kebanyakan bekerja sebagai buruh pabrik dan tenaga serabutan. Sehingga, pemenuhan asupan gizi yang cukup untuk bayi dan balita kerap terabaikan.

Menurutnya, banyak orang tua yang memiliki anak bayi atau balita, menitipkan anaknya kepada kakek nenek atau saudara terdekat. Sedangkan asupan dari bayi atau balitanya yang seharusnya mendapatkan gizi cukup, tidak terpenuhi.

Oleh karena itu, jelas Nuriyah, persoalan gizi buruk yang ada di wilayahnya harus ditangani sedikit demi sedikit. Salah satunya, melalui kegiatan preventif dari para kader kesehatan Kelurahan Kemijen dengan pendampingan pihak terkait.

“Walaupun sudah ada posyandu, tapi masih ada balita yang mengalami gizi buruk. Kader-kader kesehatan kami juga secara rutin melakukan kunjungan ke rumah -rumah, terutama yang kategori kandungan risiko tinggi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler