Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekeringan, Pemprov Jateng Bangun Embung di Wonogiri

Pembangunan Embung Doya diharapkan bisa mengatasi kelangkaan air saat musim kemarau di Desa Gambirmanis, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri.
Ilustrasi embung/Antara
Ilustrasi embung/Antara

Bisnis.com, WONOGIRI - Pembangunan Embung Doya diharapkan bisa mengatasi kelangkaan air saat musim kemarau di Desa Gambirmanis, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri.

Setiap musim kemarau, warga harus membeli air karena sulit mendapatkan. Bahkan sebagian harus menjual sapi peliharaan untuk digantikan dengan air bersih.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso mengatakan, embung berkapasitas 270.000 meter kubik tersebut difungsikan sebagai penampungan raksasa penadah air hujan dan aliran air di lokasi tersebut.

Embung dibangun dengan konstruksi geomembran supaya tidak terjadi resapan air ke dalam tanah.

Embung tersebut akan digunakan sebagai cadangan air bagi masyarakat Desa Gambirmanis yang menjadi salah satu daerah zona merah kekeringan di Kecamatan Pracimantoro.

“Embung Doya ini digunakan sebagai penampungan raksasa, sehingga nanti kalau musim penghujan diharapkan bisa mengurangi pembelian air bersih di Desa Gambirmanis tersebut. Insya Allah sangat bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Hadi dalam keterangan resminya Senin (14/1/2019).

Pembangunan embung, lanjut Hadi, ada desain ulang (redesign). Ada beberapa tambahan prasarana di embung tersebut.

Diantaranya adalah sumur yang digunakan untuk mengambil air bersih yang tertampung di Embung Doya tersebut. Kemudian, dibangun juga tiga titik saringan kasar berupa tumpukan batu berfungsi menyaring air.

“Sehingga dengan saringan itu, kalau air hujan masuk akan tersaring sebagai kolam pengendap dan kolam besar penyaringan. Dua desain ini merupakan desain khas embung di daerah kekeringan terutama daerah kars,” jelasnya.

Hadi menambahkan dalam pantauannya, ada beberapa catatan di antaranya dengan konstruksi geomembran yang licin dan berada di tengah hutan, menyebabkan beberapa hewan terperangkap di dalam embung.

Seperti saat pihaknya mencoba menimba air di sumur penampungan, ternyata ada ular yang terbawa. Hal tersebut cukup membahayakan, sehingga pihaknya meminta untuk segera dicarikan solusinya supaya tidak membahayakan bagi masyarakat sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper