Bisnis.com, SEMARANG – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memfasilitasi pertemuan antara bagi 50 pengusaha jamu di Jawa Tengah dan petani jahe emprit binaan perseroan.
Kegiatan yang dikemas dalam Economy Outlook tersebut diharapkan bisa menghasilkan kolaborasi antar pengusaha dengan petani.
Executive Vice President Corporate Social Responsibility BCA, Inge Setiawati mengatakan, petani jahe emprit binaan menghadiri outlook sekaligus pameran produk. "Harapanny terjadi kolaborasi usaha antara pengusaha Jamu dan Industri terkait Jamu dengan para Petani Jahe Merah Binaan BCA,” ujar Inge Kamis (28/2/2019).
Petani jahe emprit dalam acara tersebut merupakan nasabah KUR BCA yang tersebar di beberapa kota seperti, Pemalang, Jepara, Tegal dan Kudus. Para petani juga dibina PT Azma Agro Nusantara selaku caretaker kredit. Mereka juga melatih petani pembibitan, pemupukan, hingga penanaman.
Komisaris Independen BCA Cyrillus Harinowo mengemukakan, jamu merupakan obat tradisional Indonesia yang telah menjadi budaya masyarakat sejak jaman dahulu kala sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan dan menambah kebugaran.
Di tengah munculnya obat-obat modern, obat tradisional keberadaanya sejatinya masih diperlukan dan cukup berpengaruh secara signifikan di beberapa kalangan. Oleh karena itu, BCA merasa perlu untuk turut melestarikan keberadaan pengusaha jamu yang tergabung dalam UMKM ini.
"Apalagi revolusi industri 4.0 mendorong berbagai sektor untuk menyesuaikan perkembangan produksi dan manufakturnya, termasuk industri obat dan makanan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel